Beragam Cara Memulihkan Kesehatan Mental demi Mencegah Ulah Pati

Liputan Khusus Kesehatan Mental

Beragam Cara Memulihkan Kesehatan Mental demi Mencegah Ulah Pati

Zheerlin Larantika Djati Kusuma, Ni Wayan Santi Ariani, Rusmasiela Mewipiana Presilla - detikBali
Rabu, 31 Jul 2024 17:10 WIB
Peserta MHAT di Away Bali Legian Camakila Convention Center pada Sabtu pagi (22/6/2024).
Foto: Peserta MHAT di Away Bali Legian Camakila Convention Center pada Sabtu pagi (22/6/2024). (Zheerlin Larantika Djati Kusuma/detikBali)
Denpasar -

Sejumlah peserta terlihat mengikuti kegiatan Mental Health Awareness Training (MHAT) di Away Bali Legian Camakila Convention Center, Sabtu (22/6/2024). Laki-laki dan perempuan saling berbaur dalam acara tertutup yang diisi pemateri konsultan mental health Empowering Awareness Asia, Sari Puteri Deta, itu.

MHAT merupakan salah satu tindakan preventif komunitas Shuffle and Strides bersama Empowering Awareness untuk menekan tingginya angka bunuh diri di Bali.

Angka suicide rate atau tingkat bunuh diri di Bali menjadi yang tertinggi di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri yang menerima laporan kasus bunuh diri sepanjang 2023, tingkat bunuh diri di Bali mencapai 3,07. Tingkat bunuh diri ini dihitung berdasarkan jumlah kasus ulah pati atau bunuh diri dibandingkan dengan jumlah penduduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka tersebut jauh melampaui provinsi-provinsi lain di Tanah Air. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menempati peringkat kedua tingkat bunuh dirinya 1,58. Kemudian, peringkat ketiga Provinsi Bengkulu 1,53. Sementara, Aceh yang menempati posisi buncit tingkat bunuh diri hanya 0,02.

Berdasarkan data Pusiknas Polri, pada 2023 ada 135 kasus bunuh diri di Bali yang dilaporkan. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berkisar 4,3 juta jiwa, angka tersebut tergolong tinggi.

ADVERTISEMENT

Dalam mewujudkan program MHAT, Shuffle and Strides bersinergi dengan Empowering Awarenesss Asia yang berperan sebagai edukator pada sesi pelatihan. Dua lembaga ini mengadakan seminar khusus untuk warga Bali yang mau belajar terkait masalah mental.

"Kalau-kalau masyarakat Bali terindikasi butuh pertolongan nggak cuma suicide ideation (ide bunuh diri), tapi juga pertolongan terkait mental health issue (isu kesehatan mental)," ungkap Deta, sapaan akrabnya.

Program ini dibuka untuk umum, biasanya diikuti oleh 30-40 orang per sesi. Peserta bisa mengikuti seminar selama dua hari berturut-turut, mulai pukul 09.00 Wita sampai 16.00 Wita. Semua fasilitas disediakan gratis oleh Shuffle and Strides dan Empowering Awareness Asia.

Banner pelatihan MHAT di Away Bali Legian Camakila Convention Center pada Sabtu pagi (22/6/2024).Banner pelatihan MHAT di Away Bali Legian Camakila Convention Center pada Sabtu pagi (22/6/2024). (Zheerlin Larantika Djati Kusuma/detikBali)

Peserta yang mengikuti MHAT akan mendapatkan sertifikat. Nanti, sertifikat itu bisa ditukar dengan sepuluh sesi konseling gratis ke Empowering Awareness Asia.

Empowering Awareness Asia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang edukasi kesehatan mental. Perusahaan ini berfokus pada peningkatan kesadaran dan pendidikan mengenai pentingnya kesehatan mental dengan tujuan menghilangkan stigma yang sering kali melekat pada masalah kesehatan mental.

Perusahaan ini bekerja di bawah izin operasional dari Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali. Empowering Awareness menekankan pendekatan antisipasi dalam menangani isu-isu kesehatan mental. Mereka tidak memberikan diagnosis klinis. Namun, menyediakan seminar, pelatihan, dan konseling yang membantu individu memahami dan mengelola kondisi mental mereka.

Menyadari perlunya edukasi terkait kesadaran kesehatan mental di Bali, Direktur Konseling dan Pengembangan Pendidikan Empowering Awareness Asia, Matt Little, ikut menangani kegiatan pelatihan kesadaran mental tersebut.

"Kami ingin menghilangkan stigma seputar kesehatan mental, dan memberi tahu mereka bahwa tidak apa-apa untuk berbicara, tidak apa-apa untuk mencari bantuan," jelas Matt ditemui di Jalan Sedap Malam Nomor 111A, Kota Denpasar, Kamis (20/6/2024).

Matt menjelaskan bahwa ia mengerti bagaimana penderitaan yang dirasakan penyintas, menderita karena kecanduan, hingga tidak bisa mempertahankan pekerjaan. Stigma buruk tentang orang dengan gangguan mental membuat mereka malu dan memutuskan tidak mencari bantuan.

"Kami ingin mengirim pesan bahwa tidak apa-apa, benar-benar tidak apa-apa untuk berbicara dengan seseorang. Masalah kesehatan mental itu bukan kelemahan, bukan kelemahan memiliki kecanduan dan semua masalah tersebut," tegas pria berkebangsaan Inggris yang sudah delapan tahun tinggal di Bali itu.

Matt menjelaskan banyak warga lokal Bali yang membutuhkan konsultasi dan konseling karena mereka sudah merasa hancur. Harapan mereka tentu saja bisa sembuh.

"Bali memiliki reputasi besar dalam hal spiritualitas, jadi orang-orang datang ke sini dengan harapan 'ini akan menyelamatkan atau membantu saya' dan memang membantu banyak orang," imbuhnya Matt.

Program apa saja yang dimiliki oleh Dinas Sosial Denpasar untuk menangkal bunuh diri? Baca selengkapnya di sini.

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar memiliki sejumlah program untuk mencegah ulah pati. Salah satunya adalah Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Menyapa.

Kepala Dinas Sosial KotaDenpasar I Gusti AyuLaxmySaraswati mengatakan TKSK Menyapa adalah salah satu program preventif yang telah dijalankan oleh Dinsos Denpasar. Dalam program ini, dinas sosial menerima atau melakukan kunjungan secara langsung ke desa setempat untuk menyambangi keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan mental.

"Kami bisa segera (memberikan) atensi sebelum masuk pada tahap yang kurang baik" ujar Ayu Laxmy beberapa waktu lalu.

TKSK Menyapa, Ayu berujar, menggunakan mekanisme pengaduan yang dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat. Ketika terdapat pengaduan, petugas Dinas Sosial akan menyiapkan tim untuk melakukan observasi ke lokasipenyintas guna memastikan kondisipenyintas dan memberikan penanganan.

Pada pengaduan yang diterima di luar jam kerja, petugas akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengamankan penyintas guna ditangani keesokan harinya. Lapak pengaduan ini tak hanya dibuka secara offline, tapi juga online.

Pengaduan secara tatap muka dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor Dinsos Kota Denpasar di Jalan Mulawarman Nomor 2, Denpasar Utara. Sementara itu, pengaduan secara online dapat dilakukan dengan menghubungi via Instagram, yakni melalui direct message pada akun resmi Dinas Sosial Kota Denpasar (https://www.instagram.com/dinsos_kota_denpasar/).

Program lainnya, Ayu melanjutkan, Rumah Berdaya. Rumah Berdaya berfokus pada pemberdayaan bagi orang dengan skizofrenia (ODS). Dalam komunitas ini, para penyintas skizofrenia diberdayakan dan diberikan sosialisasi terkait kejiwaan.

Pada beberapa kasus, terdapat penyintas yang tidak memiliki keluarga dan tidak mengingat identitasnya. Untuk itu, penanganan diberikan termasuk pada pemberian identitas baru dan pengembalian pada daerah asal ketika dirasa sudah membaik.

"Penelantaran anak mungkin ibunya depresi karena ditinggal suaminya menikah lagi atau anak yatim piatu yang tidak bisa sekolah lalu bunuh diri," ujar Ayu.

Dalam upaya memberikan layanan kesehatan mental yang merata, Dinsos Denpasar mengambil langkah proaktif dengan mengaktifkan BPJS bagi keluarga yang membutuhkan. Hal ini dilakukan guna memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan mental yang terjangkau.

Halaman 2 dari 2
(nor/hsa)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikbali

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads