Kesaksian Pedagang Dengar Ledakan Saat Kebakaran Pasar Ubud

Kesaksian Pedagang Dengar Ledakan Saat Kebakaran Pasar Ubud

Putu Krista - detikBali
Minggu, 18 Agu 2024 12:07 WIB
Regu pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di Pasar Ubud, Gianyar, Bali, hingga Sabtu (17/8/2024) petang.
Regu pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di Pasar Ubud, Gianyar, Bali, hingga Sabtu (17/8/2024) petang. (Foto: Putu Krista/detikBali)
Gianyar -

Proses pemadaman api saat peristiwa kebakaran Pasar Ubud, Gianyar, Bali, berlangsung sekitar 10 jam pada Sabtu (17/8/2024). Sejumlah pedagang di pasar itu mengungkapkan api pertama kali muncul dari dalam toko sembako yang menjual gas elpiji di lantai basement. Ada pula yang mendengar ledakan keras saat kebakaran terjadi.

"Api sudah membesar baru diketahui, semua panik dan petugas pasar berupaya memadamkan api," kata Ni Nyoman Suarti, seorang penjual kain di Pasar Ubud kepada detikBali, Minggu (18/8/2024).

Suarti berjualan di lantai dua atau di atas basement yang terbakar. Saat si jago merah mengamuk, Suarti mengaku panik karena suhu di lapak jualannya tiba-tiba panas dan asap mengepul. Dia bergegas menyelamatkan diri dan tidak sempat menyelamatkan barang-barang dagangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu kain, kena panas saja rusak. Ini belum boleh masuk karena ditahan petugas. Katanya panas dan masih proses penyelidikan kepolisian," imbuh Suarti

Pedagang lainnya, Putri, mengaku sempat mendengar suara ledakan yang cukup keras. Tak lama kemudian, dia melihat api sudah berkobar.

ADVERTISEMENT

"Saat itu saya baru saja buka dagangan. Ada asap tebal, kemudian terdengar ledakan dari bawah," tutur Putri.

Menurutnya, ada puluhan motor yang terparkir di basement Pasar Ubud saat kebakaran itu terjadi. "Mungkin lebih dari 25 motor terbakar dan saat ini belum boleh dilihat," imbuhnya.

Kondisi Pasar Ubud blok timur setelah terbakar, Minggu (18/8/2024). (Foto : Putu Krista/detikBali)Kondisi Pasar Ubud blok timur setelah terbakar, Minggu (18/8/2024). (Foto: Putu Krista/detikBali)

Putri menuturkan api dengan cepat menjalar ke pojok depan lantai tiga. Ia menduga beberapa barang dagangan di lantai tiga pasar itu rusak akibat panas.

"Akses parkir satu masuk dan keluarnya dari blok pasar barat, sehingga sulit menyelamatkan kendaraan yang banyak dimiliki pegawai restoran dan pedagang" imbuhnya.

Pantauan detikBali pada Minggu siang, ratusan pedagang yang terdampak menunggu depan pasar sembari meratapi dagangan mereka. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran (damkar) Gianyar masih melakukan pendinginan di area yang terbakar. Wisatawan yang sedang berlibur di Ubud juga turut melihat kondisi pasar yang terbakar.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, I Dewa Gede Alit Mudiarta, meninjau langsung proses pemadaman. Dia menyebut bala bantuan pemadaman juga datang dari Klungkung, Bangli, dan Denpasar. Belasan mobil damkar dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan si jago merah.

"Kami maksimalkan pemadaman, pertama memastikan tidak ada korban jiwa, berikutnya baru penanganan barang dagangan pedagang, karena ini masih proses pemadaman sementara belum terdata pasti yang terbakar," jelas Dewa Alit, Sabtu sore.

Berdasarkan data yang dia miliki, ada sebanyak 1.033 pedagang yang berjualan di pasar itu. Sebanyak 400 pedagang di antaranya berjualan di basement, lokasi titik api.

Dewa Alit belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut karena masih dalam penyelidikan. Informasi yang diterima, api berasal dari parkiran sepeda motor di rubanah. Menurutnya, tim damkar juga menemukan tabung gas milik pedagang makanan di basement pasar tersebut.

Diketahui, pasar megah itu baru selesai dibangun dan dimanfaatkan sejak 2023. Pasar Ubud juga pernah terbakar pada 24 Maret 2016 silam. Saat itu, kebakaran menghanguskan 134 kios.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads