Kisah Anja, Wanita yang Terlahir dengan Dua Vagina

Kisah Anja, Wanita yang Terlahir dengan Dua Vagina

Suci Risanti Rahmadania - detikBali
Senin, 29 Jul 2024 12:01 WIB
Wanita dengan kondisi langka
Wanita di Australia terlahir dengan dua vagina. (Foto: anjachristoffersen/Instagram)
Denpasar -

Seorang wanita menjadi sorotan karena terlahir dalam kondisi bawaan langka. Dia memiliki dua vagina dan tanpa lubang atau saluran anus.

Kondisi langka ini dialami oleh seorang perempuan bernama Anja Christoffersen (26). Dia lahir di suatu daerah bernama Sunshine Coast, Australia.

Dilansir dari detikHealth, Senin (29/7/2024), Anja Christoffersen didiagnosis dengan asosiasi VACTERL, sekelompok cacat lahir kompleks yang terjadi pada tahap awal perkembangan embrio selama dalam kandungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah kelompok yang memiliki kelainan sejak lahir berupa kelainan tulang belakang, kelainan anus, masalah jantung, masalah trakeo-esofageal, kelainan ginjal, dan kelainan anggota tubuh lain.

Dalam kasus Christoffersen, dia tidak memiliki kelainan anggota tubuh, tetapi lahir dengan dua vagina dan tidak memiliki saluran anus.

ADVERTISEMENT

"Saat masih kecil, saya bahkan tidak tahu kalau ada yang salah dengan diri saya. Saya pada dasarnya menghabiskan lima tahun pertama hidup saya tinggal di rumah sakit karena saya menjalani begitu banyak operasi dan perawatan," ungkap Anja Christoffersen.

Kisah Anja Christoffersen ini kemudian viral setelah dia curhat di media sosial TikTok. Dalam videonya, ia mengungkapkan bahwa meskipun hidup dengan asosiasi VACTERL sepanjang hidupnya, hal itu masih sulit baginya untuk dijelaskan.

"Tidak peduli seberapa sering saya membicarakan hal ini, saya masih merasa rentan. Terlahir dengan satu lubang panggul, bukan tiga, adalah hal yang sangat aneh untuk dijelaskan," ujarnya.

"Jadi, kedua vagina saya, uretra, dan lubang anus saya semuanya keluar dalam satu lubang. Sebagai seorang wanita, kita seharusnya memiliki tiga. Saya hanya memiliki satu," imbuhnya.

Christoffersen bercerita bahwa dirinya menjalani operasi pertamanya saat berusia 5 jam untuk memasang kolostomi dan vesikostomi. "Hanya agar saya bisa mengeluarkan kotoran dari tubuh saya," katanya.

Dirinya juga menjalani rekonstruksi panggul penuh saat berusia tujuh bulan, untuk membuat tiga lubang yang dibutuhkan. Ia menyebut hal itu meninggalkan banyak konsekuensi sepanjang hidupnya.

"Meskipun saya mungkin menggunakan humor untuk bersembunyi di balik bagian yang lebih sulit, itu merupakan tantangan untuk mengelola kondisi medis langka dan kompleks seumur hidup yang dibingkai sebagai sesuatu yang Anda alami sejak lahir dan dapat 'diperbaiki'," imbuhnya.

Kondisi tersebut juga memberinya masalah makan sepanjang hidupnya. Hal ini dikarenakan Christoffersen lahir tanpa akses ke perutnya, kerongkongan untuk saluran masuk makanan tersambung dengan kerongkongan udaranya.

Sekali lagi, Christoffersen terpaksa menjalani beberapa operasi untuk mengatasi kondisi tersebut. Akan tetapi, operasi itu justru memicu kerusakan pada kerongkongannya dan tidak berfungsi dengan baik.

Masalah lain yang dihadapinya setelah menerima vagina tambahan saat lahir adalah potensi masalah kehamilan.

"Selain memiliki dua vagina, itu juga berarti dua rahim dan yang menyertainya adalah tantangan dalam memiliki bayi," imbuh dia.

"Saya seharusnya bisa punya anak tetapi hanya bisa mengandung mereka sampai sekitar tujuh bulan. Semoga itu terjadi suatu hari nanti, tetapi siapa tahu," lanjutnya lagi.

Meskipun menghadapi tantangan, Christoffersen tetap semangat dan pantang menyerah untuk menjalani hidupnya. Dia bahkan menggeluti dunia model dan telah tampil di Amsterdam Fashion Week.

"Saya tumbuh dengan keyakinan bahwa saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan, terlepas dari kondisi bawaan saya," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads