.webp)
Dua sekolah dasar (SD) negeri di Karangasem sama sekali tidak mendapatkan siswa pada tahun ajaran baru 2024/2025. Selain itu, sejumlah SD lainnya hanya mendapat siswa baru satu sampai dua orang.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem I Wayan Sutrisna mengatakan proses belajar mengajar tetap berjalan meskipun beberapa SD mendapatkan sedikit siswa.
"Dalam Kurikulum Merdeka proses belajar tetap bisa dilakukan seperti biasa meskipun hanya dapat siswa satu sampai dua orang," kata Sutrisna, Selasa (16/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sutrisna, sesuai Kurikulum Merdeka, proses belajar mengajar boleh digabung jadi satu kelas antara kelas 1, 2, dan seterusnya. Maka, tidak perlu ada penggabungan dua sekolah menjadi satu atau regrouping.
"Usia sekolah dalam zonasi sekolah tertentu berbeda-beda. Seperti di SDN 8 Subagan tahun lalu hanya dapat dua siswa, tapi tahun ini dapat siswa lumayan banyak," ujar Sutrisna.
Menurutnya, regrouping jika dipaksakan berdampak pada membeludaknya siswa di satu sekolah. Padahal, sesuai kurikulum jumlah siswa dalam satu kelas justru harus dibatasi.
Sutrisna mengimbau kepada para guru yang di sekolahnya hanya dapat siswa satu sampai dua orang agar tetap serius untuk mengajar.
"Meski hanya satu atau dua orang, mereka tetap punya hak belajar yang sama," tandas Sutrisna.
(hsa/hsa)
