Koruptor Dana PNPM Ubah Wajah-Bule Inggris Dihajar Massa

Terpopuler Sepekan

Koruptor Dana PNPM Ubah Wajah-Bule Inggris Dihajar Massa

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 14 Jul 2024 17:22 WIB
Mobil dikendarai WN Inggris, Thomas James Simpson (39), dihentikan massa di Jalan Pemelisan, Kelurahan Serangan, Denpasar seusai menabrak lari pemotor, Kamis (11/7/2024). (Tangkapan layar video)
Foto: Mobil dikendarai WN Inggris, Thomas James Simpson (39), dihentikan massa di Jalan Pemelisan, Kelurahan Serangan, Denpasar seusai menabrak lari pemotor, Kamis (11/7/2024). (Tangkapan layar video)
Denpasar -

Ada sederet artikel populer yang banyak dibaca pembaca detikBali selama sepekan belakangan. Salah satunya, penangkapan tersangka kasus korupsi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Tabanan.

Menariknya, tersangka yang bernama Ni Wayan Sri Candra Yasa (48) itu selama melarikan diri berupaya menyamarkan identitasnya dengan mengubah wajah dan kartu tanda penduduk (KTP).

Selanjutnya, ada wacana pemisahan penumpang di Pelabuhan Sanur yang menuju Nusa Penida, Klungkung. Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berencana membagi penumpang di Pantai Matahari Terbit dan Pantai Mertasari. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan penyeberangan dan mengurangi kemacetan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Geger koper misterius di wilayah Penarungan, Mengwi, Kabupaten Badung, juga menjadi salah satu berita yang menarik perhatian. Warga setempat melapor ke polisi karena khawatir koper itu berisi bom.

Kemudian, ada ulah ugal-ugalan bule asal Inggris yang mengendarai mobil kemudian menabrak tiga pengedara di wilayah Sanur. Setelah dikejar warga, bule itu akhirnya bisa dihentikan dan sempat dihajar warga. Berikut rangkuman berita terpopuler di Bali dalam rubrik Terpopuler Sepekan.


1. Tersangka Korupsi PNPM Ubah Wajah

Salah satu koruptor dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan atau Dana Amanah Pemberdayaan Masyarakat Swadana Harta Lestari, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, Ni Wayan Sri Candra Yasa (48), menyamar selama kabur di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sri terlibat korupsi dana PNPM Mandiri Perdesaan tahun anggaran 2017 sampai 2020.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tabanan Zainur Arifin Syah mengatakan Sri berupaya mengelabui jaksa dengan menghilangkan tanda lahir di wajah selama di Mataram. Tak hanya itu, Sri juga mengganti nama menjadi Ni Wayan Sri Candri Yasa dan membuat kartu tanda penduduk (KTP) domisili Mataram.

"Soal apakah KTP-nya palsu atau tidak, masih kami dalami," ungkap Zainur di Denpasar, Rabu (10/7/2024).

Namun, upaya Sri menghindari pengejaran petugas gagal. Sri akhirnya tertangkap, dijemput paksa hingga sempat diperiksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Selama pemeriksaan, Sri mengakui keterlibatannya dalam tindak korupsi itu dan sudan ditetapkan sebagai tersangka.

"Bukan buronan. Kami upaya (jemput) paksa. Kami periksa sebagai saksi. Kemudian, baru kami tetapkan sebagai tersangka. Jadi, yang bersangkutan sudah diperiksa sebagai tersangka di Mataram," katanya.

Zainur mengungkapkan Sri merupakan hasil pengembangan kasus dari empat tersangka lain. Mereka kini sedang menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dengan peran masing-masing sebagai manajer, bendahara, kasir, dan koordinator kelompok.

"Nah, tersangka Sri ini sebagai verifikator PNPM Tabanan," katanya.

Bersama empat terdakwa lain, Sri menjalankan aksinya dengan meloloskan proposal atau pengajuan bantuan dana dari 104 kelompok usaha meski tidak memenuhi syarat. Selain itu, Sri dan empat terdakwa lain juga kerap membuat pengajuan bantuan dana atau kredit fiktif dengan mendompleng nama kelompok usaha meski mereka tidak mengajukan.

Mereka juga pernah menilap sebagian jumlah bantuan dana yang diajukan kelompok usaha. Menurut Zainur, modus kejahatan itu kerap terjadi di PNPM. Ada kerugian uang negara sebesar Rp 5,5 miliar dari perbuatan Sri dan terdakwa lainnya.

"Soal tersangka (Sri) dapat bagian berapa, masih kami dalami," ujarnya.

Zainur mengatakan Sri sudah sempat dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di Kejari Tabanan. Namun, pemanggilan sejak 23 November 2023 hingga 22 Mei 2024 tidak pernah dipenuhi.

"Tersangka sudah tiga kali tidak memenuhi panggilan. Maka, kami jemput paksa. Dia diduga menyalahgunakan wewenangnya, makanya kemarin kami tetapkan sebagai tersangka," jelas Zainur.

Atas keterlibatannya sejak 2018 hingga 2020, Sri dijerat Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 8 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juncto UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ancaman pidananya minimal 1 tahun penjara.

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kasi Pidsus Kejari) Tabanan I Nengah Ardika mengatakan Sri langsung dibawa ke Kejati Bali seusai ditangkap di Kelurahan Cilinaya, Kecamatan Cakranegara, Mataram, NTB. Sri ditangkap Tim Tabur Kejati Bali, Kejati NTB, dan Kejari Tabanan, Senin (8/7/2024).

"Kami langsung ke Kejati Bali, nggak ke Tabanan lagi," kata Ardika dikonfirmasi detikBali, Rabu (10/7/2024).

Ardika berjanji akan memberikan penjelasan lebih lengkap saat pemeriksaan di Kejati Bali. "Nanti pasti kami infokan kalau ada perkembangan lewat Pak Kastel," jelasnya.

2. Penumpang Pelabuhan Sanur Akan Dipisah

Pemkot Denpasar berencana memisahkan penumpang Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, ke Pantai Mertasari. Nantinya, wisatawan yang hendak pelesiran ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan, Klungkung, bisa melalui dua pelabuhan yang berlokasi di Pantai Matahari Terbit dan Pantai Mertasari.

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menuturkan pemisahan Pelabuhan Sanur bisa dilakukan jika Kementerian Perhubungan menyerahkan pelabuhan tersebut ke Pemkot Denpasar.

"Jadinya, masyarakat yang ingin trip-nya satu hari misalkan, dia ingin (menyeberang) pagi, nanti bisa dibagi dua (lokasi penyeberangan). Sehingga tidak menumpuk di satu tempat," katanya di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Bali pada Selasa (9/7/2024).

Jaya Negara mengeklaim tidak mengejar keuntungan dari pengelolaan Pelabuhan Sanur. Pemkot Denpasar mengejar kualitas pelayanan penyeberangan dan bisa mengurangi kemacetan di sekitar kawasan pelabuhan tersebut.

"Makanya kami akan minta untuk bisa mengelola (Pelabuhan Sanur) agar kami bisa membagi," tutur politikus PDI Perjuangan tersebut.

Sebelumnya, Pelabuhan Sanur akan disinergikan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur. Pelabuhan Sanur dibangun dari anggaran Kementerian Perhubungan senilai Rp 398 miliar. Pelabuhan tersebut kini masih dikelola oleh Kementerian Perhubungan.

3. WN Inggris Dimassa Setelah Tabrak Lari Warga

WN Inggris, Thomas James Simpson (40), menabrak lari tiga pengendara di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (11/7/24) sekitar pukul 23.30 Wita. Simpson kemudian dikejar warga hingga akhirnya ditangkap dan dihajar massa.

"Saat ini pelaku TJS sedang dalam perawatan medis di rumah sakit dan saat diamankan dari pelaku tercium bau alkohol," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi dalam siaran pers, Jumat (12/7/2024).

Sukadi menjelaskan Simpson awalnya datang dari arah Kuta menuju Sanur sekitar pukul 21.00 Wita dengan mengendarai mobil HRV bernomor polisi DK 1757 ACN. Ia kemudian memutar arah di depan Embung Sanur dan menabrak tiga korban, yaitu dua pengendara motor Vario DK 5857 ACJ dan satu pengendara mobil Avanza DK 1494 ACJ.

Pengendara yang ditabrak pertama oleh bule yang tinggal di Jalan Batur Sari, Desa Sanur Kauh, itu adalah pemotor Vario berinisial Nanda Rifqi Arifiriza (17) dan pengendara mobil Avanza, Adi Surya (25). Keduanya saat itu datang dari arah timur ke barat di Jalan Bypass Ngurah Rai, Sanur, dan memutar arah di median menuju ke timur.

"Setibanya di TKP ditabrak oleh mobil honda HRV yang dikendarai pelaku TJS yang melaju dari arah barat ke timur. Akibatnya, korban pengendara honda vario menabrak mobil Avanza, kemudian mobil HRV melarikan diri," jelas Sukadi.

Pengendara motor Nanda Rifqi Arifiriza mengalami luka pada dahi, wajah, lutut, dan tangan kiri patah akibat ditabrak WN Inggris itu. Sementara mobil Avanza yang dikendarai Adi Surya mengalami kerusakan.

Selain itu, Simpson juga bertabrakan dengan pemotor SYM DK 3079 OV yang dikendarai Arya Wijaya (25) di Jalan Kutat Lestari. Arya Wijaya awalnya sama-sama dari arah barat menuju ke timur dengan pelaku. Posisinya, mobil HRV yang dikendarai Simpson berada di depan. AW kemudian hendak mendahului mobil Simpson, tetapi terkena. Akibatnya, motor AW mengalami kerusakan.

Sukadi mengungkapkan para korban saat ini mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM). Kasus tabrak lari bule Inggris ugal-ugalan itu sudah ditandatangani Unit Laka Lantas Satlantas Polresta Denpasar.

4. Geger Koper Misterius di Mengwi

Pria pemilik koper misterius dan meresahkan warga Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, terekam closed-circuit television (CCTV). Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria meletakkan koper yang dikira berisi bom itu di depan pintu masuk rumah warga.

Dari visual yang dilihat detikBali, pria itu terlihat datang dari dalam pintu masuk Puri Penarungan, lokasi ditemukannya koper misterius tersebut. Pria itu kemudian menaruh benda berukuran sedang warna abu-abu itu begitu saja.

Sayang, wajah dan perawakan pelaku yang meletakkan koper misterius itu terlihat samar dalam rekaman CCTV. Walhasil, polisi kesulitan melakukan identifikasi.

Kapolsek Mengwi Kompol I Ketut Adnyana TJ menjelaskan, dari hasil pengamatan, pria itu berjalan memakai celana pendek dan ikat kepala diduga handuk kecil. Dia lalu pergi seusai menaruh koper.

"Kami tanyakan penduduk di sekitar TKP. Sementara belum ada yang tahu ciri-ciri orang itu," kata Adanyana di Polsek Mengwi, Rabu (10/7/2024).

Polisi sudah menanyakan kepada warga, tetapi tak ada satupun yang mengenali pria dalam video tersebut. "Apakah dia seorang sopir travel yang mungkin lupa dengan kopernya di sana. Belum tahu kami siapa orangnya," ujar Adnyana.

Polisi tetap memburu siapa orang yang menaruh koper itu. "Siapa yang punya koper itu dan maksudnya menaruh koper itu apa," sambungnya.

Sebelumnya, salah seorang penghuni rumah, Agung Ngurah Pratama Dana Putra, menuturkan sebagian warga sudah melihat koper berukuran sedang di depan rumahnya itu sejak pukul 19.00 Wita, Senin (8/7/2024). Namun, tak ada yang berani mengecek isi koper.

"Khawatir kan dikira ada bom atau apa karena dari semalam sudah ada," ujar Ngurah di rumahnya, Selasa (9/7/2024).

Warga kemudian melapor ke polisi yang sedang berjaga di sekitar simpang empat Desa Penarungan. Sekitar sejam setelah dilaporkan, anggota Polres Badung bersama tim penjinak bom Polda Bali datang memastikan isi koper itu, lalu diketahui kosong.




(hsa/hsa)

Hide Ads