Apa Itu Herpes? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Apa Itu Herpes? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Husna Putri Maharani - detikBali
Kamis, 04 Jul 2024 12:58 WIB
Vaginal discomfort from severe fungous infection.
Ilustrasi herpes. Foto: ilustrasi/thinkstock
Denpasar -

Herpes merupakan suatu kondisi medis yang disebabkan oleh infeksi virus herpes simpleks. Penyakit ini sering kali ditandai dengan munculnya lepuhan atau vesikel yang berisi cairan pada kulit atau selaput lendir, disertai dengan rasa gatal atau terbakar.

Penyakit herpes dapat menginfeksi siapa saja, namun lebih umum terjadi pada orang dewasa yang aktif secara seksual. Penyakit ini juga termasuk penyakit yang dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau lepuhan yang terinfeksi virus. Selain itu, herpes juga dapat menular melalui kontak kulit ke kulit, termasuk hubungan seksual.

Penting untuk mengenali penyebab, gejala, dan cara mengobati penyakit herpes. Oleh karena itu, yuk simak informasi tentang herpes yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Herpes?

Herpes adalah kondisi medis yang dicirikan oleh kemunculan lepuhan merah berisi cairan pada kulit, disebabkan oleh virus. Virus ini dapat bertahan seumur hidup di dalam tubuh manusia, menjadikannya penyakit jangka panjang.

Ada dua jenis herpes yang umum, yaitu herpes simpleks yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) tipe 1 dan 2, serta herpes zoster yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang juga merupakan virus penyebab cacar air.

ADVERTISEMENT

Penyebab Penyakit Herpes

Herpes disebabkan oleh beberapa hal yaitu virus herpes simpleks tipe 1 dan 2. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua virus tersebut.

1. HSV-1

Penyakit herpes umumnya disebabkan oleh herpes virus tipe 1 atau HSV-1 yang sering menyebar melalui kontak mulut ke mulut. Ini bisa menginfeksi area sekitar atau di dalam mulut yang dikenal sebagai herpes oral, tetapi terkadang juga bisa menyebabkan herpes genital.

Kontak langsung seperti berciuman, seks oral, atau sentuhan kulit ke kulit dapat menyebabkan penularan virus ini. Misalnya, jika seseorang menyentuh luka herpes dari pasangan lalu menyentuh wajah atau alat kelamin sendiri.

Kasus juga telah dilaporkan di mana anak-anak tertular herpes setelah dicium atau disentuh oleh orang dewasa yang memiliki infeksi herpes. Meskipun jarang, penularan juga bisa terjadi melalui alat seperti lip balm, pisau cukur, atau peralatan makan.

2. HSV-2

Seperti HSV-1, HSV-2 dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan luka herpes, air liur, atau cairan tubuh lainnya. Ini termasuk kegiatan seperti berciuman, seks oral, menggunakan mainan seks (seperti dildo), hubungan seksual, dan kontak kulit ke kulit di area yang terinfeksi. Meskipun HSV-1 dikenal sebagai herpes mulut dan HSV-2 dikenal sebagai herpes genital, namun keduanya tetap dapat menyebabkan herpes oral ataupun genital

Gejala Penyakit Herpes

Saat terkena herpes, ada beberapa gejala yang akan dialami. Gejala dapat timbul pada tiap tahap yang berbeda seperti berikut ini.

1. Stadium Primer

Stadium awal terjadi antara hari kedua hingga hari kedelapan pasca infeksi herpes. Gejala khas pada fase ini mencakup timbulnya ruam berbentuk lepuh kecil yang sangat sakit pada kulit.

Lepuhan ini umumnya berisi cairan bening atau keruh, dan bisa pecah membentuk luka terbuka. Kulit di sekitar lepuhan biasanya memerah.

2. Stadium Laten

Di tahap ini, gejala seperti ruam melepuh dan luka yang sudah muncul akan menghilang. Namun, pada saat yang sama, virus sedang menyebar ke saraf di sekitar tulang belakang yang berdekatan dengan kulit.

3. Stadium Peluruhan

Virus mulai berkembang biak di ujung saraf pada organ tubuh. Jika ujung saraf yang terinfeksi berada di organ yang mengeluarkan cairan seperti testis atau vagina, virus herpes dapat ditemukan dalam cairan tubuh seperti air mani dan lendir vagina. Biasanya pada fase ini, penderita tidak merasakan gejala yang spesifik.

4. Stadium Rekurensi (Kemunculan Kembali)

Pada tahap ini gejala seperti ruam lepuh pada kulit yang bisa muncul kembali setelah tahap primer, umumnya tidak seburuk sebelumnya. Gejala lain dalam stadium ini adalah gatal, kesemutan, dan nyeri di area yang sebelumnya terinfeksi.

Terkadang, herpes bisa muncul kembali di bagian tubuh lain, seperti mata. Gejala yang dialami dapat bervariasi tergantung pada jenis virus dan kondisi daya tahan tubuh individu yang terkena.

Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apapun atau hanya mengalami gejala ringan seperti demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, hilangnya nafsu makan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Cara Mengobati Penyakit Herpes

Saat ini, harpes belum dapat disembuhkan secara total. Virus yang menyebabkan herpes akan tetap berada dalam tubuh meskipun tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala saat itu.

Meskipun tidak dapat disembuhkan dengan total, terdapat langkah-langkah pengobatan untuk mengurangi gejala dan risiko komplikasi yang timbul. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

β€’ Konsumsi obat antivirus, seperti valacyclovir, famciclovir, acyclovir, penciclovir, dan sejenisnya sesuai anjuran dokter.

β€’ Jika herpes menimbulkan rasa nyeri, konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol.

β€’ Merawat kebersihan area luka adalah langkah yang perlu dilakukan.

β€’ Kompres ruam pada kulit menggunakan air hangat.

Demikian informasi mengenai penyakit herpes. Semoga informasi di atas membantu Anda yang sedang mencari tahu lebih dalam mengenai penyakit ini.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads