Bangunan Pura Paibon Arya Kenceng di Banjar Bucu, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, terbakar, Rabu (26/6/2024) sekitar pukul 21.00 Wita. Pura itu terbakar saat piodalan Buda Cemeng Kelawu.
Salah satu pengempon pura, I Ketut Suartika, mengatakan hanya ada beberapa orang saja masih berada di pura menyelesaikan beberapa sarana yang belum diturunkan saat kebakaran terjadi. Sebagian besar umat sudah pulang ke rumah seusai melaksanakan persembahyangan.
"Awalnya sempat ada pemadaman listrik di pura dan kami tidak tahu ada kebakaran, kemudian api muncul dari atap bale pengaruman yang terbuat dari ijuk, dan dengan cepat membakar bangunan lain pada pengaruman ini," terang Suartika, kepada detikBali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suartika menuturkan, selain bale pengaruman, alas pratima (benda sakral) berupa kasur juga ikut terbakar. Beruntung pratima masih aman karena sudah dipindahkan terlebih dahulu.
"Berapa bangunan yang terbakar kami belum bisa lihat karena listrik mati," imbuhnya.
Kebakaran diprediksi disebabkan dupa besar yang masih menyala di bangunan bale pengaruman yang mengenai kabel sehingga mengakibatkan korsleting listrik. Upacara dilaksanakan dari pagi dan rencananya nyineb (selesai) pada Kamis (27/6/2024) pagi.
"Umat dari jauh-jauh sudah datang bersembahyang pagi dan siang hari, untuk pengempon yang di Klungkung baru datang dari sore sampai malam," jelasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran Klungkung I Gede Erwan Supriantana mengatakan menurunkan empat unit mobil damkar untuk memadamkan api kebakaran pura ini.
"Lokasi dari jalan cukup jauh dan posisi berada di perumahan padat penduduk yang membuat warga panik, pertama atap bangunan pura terbuat dari ijuk, dan posisi kanan kiri banyak rumah," jelasnya.
Prosesi pemadaman dan pendinginan selesai dilakukan sekitar pukul 22.15 Wita. Kerugian akibat kebakaran ini diprediksi lebih dari Rp 100 juta.
(hsa/hsa)