Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk siswa SMA/SMK di Klungkung diwarnai beberapa keluhan, Rabu (26/6/2024). Salah satunya di SMAN 2 Semarapura.
Pantauan detikBali, Rabu siang, orang tua siswa berdatangan ke salah satu sekolah favorit itu karena mengalami berbagai permasalahan saat pendaftaran. Salah satunya, Ni Nengah Sumetri, warga Desa Pau, Klungkung. Dia mengaku salah memilih penempatan koordinat yang menjadi acuan dalam sistem zonasi sesuai aturan PPDB.
Lantaran koordinat yang salah, alamat Sumetri terbaca jauh dari sekolah sehingga anaknya tidak bisa bersekolah di SMAN 2 Semarapura. Sebab, dalam koordinat yang terbaca, alamatnya lebih dekat dengan Kabupaten Bangli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koordinatnya jauh jadinya ke barat, dekat Bangli yang seharusnya hanya dua kilometer dari sekolah, itu karena map-nya macet. Setelah ada perintah lanjutkan saya lanjut dan daftar, setelah dicetak baru ketahuan," keluh Sumetri, kepada detikBali.
Sumetri menerangkan datang ke sekolah untuk membatalkan pendaftaran agar bisa mendaftar ulang lagi, sehingga anaknya bisa bersekolah sesuai keinginan.
Masalah lain dialami salah satu calon siswa bernama Kanya. Dia salah menuliskan koma untuk pendaftaran jalur rangking nilai rapor.
"Ragu penempatan koma, harusnya 385, 90 malah jadi 38,590 sehingga tidak bisa dipakai. Ini harus dibatalkan dan daftar ulang lagi," ujarnya.
Kepala SMAN 2 Semarapura, I Wayan Janiarta, mengatakan pegawai administrasi sekolah yang bertugas menerima calon siswa tidak bisa serta-merta melakukan perbaikan. Sebab, semua akses ada di Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
"Admin hanya bisa membantu di sistem, tidak bisa perbaikan langsung. Jika ada kendala akan dibantu melalui surat oleh provinsi," terang Janiarta.
Menurutnya, PPDB tahun ini berbeda, karena sudah dikelompok-kelompokkan. Kelompok 1 ada jalur inklusi, zonasi, dan rangking nilai rapor. Kelompok 2 ada afirmasi, zonasi, dan rangking nilai rapor, kelompok 3 ada perpindahan orang tua, zonasi, dan rangking nilai rapor. Kemudian, kelompok 4 ada jalur prestasi, zonasi, dan rangking nilai rapor, serta kelompok 5 ada zonasi dan rangking nilai rapor.
"Hingga Rabu siang sudah ada 175 jalur rapor, zonasi 170, afirmasi 13, dan prestasi 49," ujar Janiarta.
Tahun ini, SMAN 2 Semarapura menerima 10 kelas dengan total 360 siswa baru.
Beberapa masalah juga terjadi dalam PPDB di SMA Negeri (SMAN) 1 Semarapura. Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 I Kadek Putrawan mengungkapkan banyak yang salah mengunggah dokumen daftar peserta lomba untuk PPDB jalur prestasi. Masalah lain juga terjadi di jalur perpindahan domisili.
"Ada lima siswa yang mendaftar dengan perpindahan domilisi tidak melampirkan surat perpindahan domisili dari Disdukcapil, tidak bisa diterima," katanya.
Di SMAN 1 Semarapura, Putrawan melanjutkan, ada 207 calon siswa jalur zonasi yang sudah mendaftar dan 167 calon siswa jalur rangking nilai rapor.
(hsa/gsp)