Gudang BPBD Bali Berisi Masker Terbakar, Kerugian Capai Rp 7,9 Miliar

Gudang BPBD Bali Berisi Masker Terbakar, Kerugian Capai Rp 7,9 Miliar

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 26 Jun 2024 19:27 WIB
Ribuan masker yang terbakar di gudang logistik milik BPBD Bali, Rabu (26/6/2024).
Foto: Ribuan masker yang terbakar di gudang logistik milik BPBD Bali, Rabu (26/6/2024). (Rizki Setyo Samudero)
Denpasar -

Gudang logistik milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali terbakar, Rabu (26/6/2024). Gudang berlantai dua itu berisikan masker dan kasur yang merupakan donasi dari Singapura saat COVID-19 lalu.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali I Made Rentin mengatakan dugaan terjadinya kebakaran itu disebabkan korsleting listrik.

"Percikan api cepat membesar mengingat di gudang banyak tersimpan material yang mudah terbakar seperti kasur dan masker yang merupakan bantuan donatur saat penanganan COVID-19, terbanyak dari Singapura," ujar Rentin melalui keterangan resminya, Rabu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rentin menjelaskan kebakaran itu awalnya diketahui oleh Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya bersama seorang staf dan satpam. Mereka melihat ada kepulan asap di bagian atap gedung.

"Mereka membuka pintu dan langsung menuju sumber api di lantai dua. Namun, karena asap begitu pekat, APAR tidak efektif dan kami langsung mengontak Damkar Kota Denpasar," tuturnya.

Dalam kurun waktu 90 menit, si jago merah berhasil dijinakkan dan tidak sampai menghanguskan lantai satu.

Rentin menambahkan total kerugian akibat kebakaran gudang itu diperkirakan mencapai Rp 7,9 miliar. "Kerugian kami sudah inventarisasi. Untuk gedung diperkirakan senilai Rp 1 miliar dan logistik yang terbakar mencapai Rp 6,9 miliar," bebernya.

Menurut Rentin, gudang tersebut memang sudah usang dan tergolong bangunan lama yang berdiri sejak 2013. Ia juga telah berkoordinasi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bali terkait status asuransi gedung itu.

"Gudang itu memang sudah lama dibangun tahun 2013 dengan bantuan Kemendagri. Kami sudah lapor ke Bapak Sekda dan Pak Gubernur dan memang sudah direkomendasikan untuk renovasi total," terang pria asal Badung itu.

Ia berkelakar terjadinya bencana kebakaran di markasnya itu untuk memperingati Hari Simulasi Bencana (HSB) yang diperingati setiap tanggal 26.

"Nah hari ini tanggal 26 dan kami menghadapi musibah yang sesungguhnya, bukan semata simulasi. Musibah seperti ini tidak bisa ditolak atau direncanakan," ucap Rentin.




(hsa/hsa)

Hide Ads