Identitas Tiga Korban Tewas Kebakaran Gudang LPG di Denpasar

Identitas Tiga Korban Tewas Kebakaran Gudang LPG di Denpasar

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 11 Jun 2024 15:56 WIB
Jenazah Purwanto, korban kebakaran gudang LPG saat dibawa naik ke mobil ambulans, Senin (10/6/2024). Purwanto meninggal di RSUP Sanglah Denpasar. (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Jenazah Purwanto, korban kebakaran gudang LPG saat dibawa naik ke mobil ambulans, Senin (10/6/2024). Purwanto meninggal di RSUP Sanglah Denpasar. (Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Tiga korban meninggal akibat musibah kebakaran gudang gas LPG di Jalan Cargo Taman I, Desa Ubung Kaja, Kota Denpasar, Bali. Gudang LPG itu terbakar bersama gudang pipa paralon pada Minggu (9/6/2024).

Korban meninggal pertama bernama Purwanto. Pria berusia 43 tahun itu meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar.

Purwanto meninggal pada Senin (10/6/2024) sekitar pukul 13.45 Wita. Ia merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Umum Daerah (Mangusada), Badung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban meninggal kedua adalah Edy Herwanto. Edy merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit (RS) Surya Husadha, Ubung. Pria berusia 40 tahun itu meninggal pada Senin (10/6/2024) sekitar pukul 01.30 Wita.

Korban ketiga yakni Yudis Aldyanto. Pria berusia 33 tahun itu meninggal pada Selasa (11/6/2024) sekitar pukul 03.15 Wita.

ADVERTISEMENT

Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Prof Ngoerah I Putu Kurniyanta menjelaskan para korban mengalami luka bakar yang parah. "Jadi, yang menyebabkan meninggal (ketiga korban) adalah karena kondisi yang cukup berat dari luka bakarnya," ungkap Kurniyanta dalam konferensi pers di RSUP Prof Ngoerah.

"Kami di ICU, kalau (luka bakar) lebih dari 70 persen itu dihitung dari suhu tubuhnya itu sudah kemungkinan berat dari paru-paru dan jantungnya," tambahnya.

Purwanto merupakan korban yang dibawa pertama kali ke UGD. Purwanto mendapatkan penanganan intensif pada Senin pagi. Tim medis memberikan cairan hingga alat bantu napas. Namun, Purwanto akhirnya tidak tertolong.

Purwanto mengalami luka bakar di sekujur tubuh atau mencapai 74 persen. Edi Herwanto bahkan luka bakarnya mencapai hampir 90 persen. Sedangkan Yudis Aldyanto 88 persen.

Sampai saat ini, RSUP Prof Ngoerah masih menangani 13 korban kebakaran lainnya. Dari jumlah tersebut, Kurniyanta melanjutkan, 12 orang dibantu dengan alat bantu napas dan diberikan obat penghilang rasa sakit hingga obat tidur. Sebab, kondisi luka bakar yang persentase sebarannya tinggi membuat para korban merasakan nyeri, gelisah, dan sesak. Saat ini, para pasien belum sadar karena pengaruh obat.

"Jadi, sengaja kami tidurkan untuk mengurangi beban dari pasien sendiri. Kami sengaja untuk menidurkan karena biar optimal jalan napas yang kami berikan, karena kami pasang alat yang dihubungkan dengan mesin," jelas Kurniyanta.

Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah, Affan Priyambodo, menjelaskan para pasien kebakaran gudang LPG masuk RSUP Prof Ngoerah sejak Minggu (9/6/2024) pukul 07.45 Wita. Sebanyak 16 pasien dirujuk dari empat rumah sakit.

"Ada empat diantar oleh masyarakat, tujuh rujukan dari RSUD Mangusada, tiga rujukan dari RS Surya Husada Ubung dan dua orang rujukan dari RS Balimed. Total ada 16 korban luka bakar yang datang ke RS Prof Ngoerah. Dari 16 pasien ini saat ini per jam ini 13 orang masih dirawat dan 3 orang sudah meninggal dunia," tandas Affan.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads