Korban Meninggal Kebakaran Gudang LPG Bertambah Jadi 3 Orang

Korban Meninggal Kebakaran Gudang LPG Bertambah Jadi 3 Orang

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 11 Jun 2024 13:56 WIB
Konferensi pers terkait korban kebakaran gudang LPG di RS Prof IGNG Ngoerah, Selasa (11/6/2024).
Foto: Konferensi pers terkait korban kebakaran gudang LPG di RS Prof IGNG Ngoerah, Selasa (11/6/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Jumlah korban meninggal dalam kebakaran gudang LPG di Jalan Cargo Taman I, Desa Ubung Kaja, Kota Denpasar, Bali, bertambah. Total, korban meninggal sampai sekarang ada tiga orang. Korban terakhir yang meninggal pada Selasa (11/6/2024) adalah Yudis Aldyanto (33).

Dua korban yang meninggal lebih dulu adalah Purwanto (43) dan Edi Herwanto (40). Dia mengembuskan napas terakhir pada pukul 01.30, Senin (10/6/2024). Kemudian, Edi meninggal pukul 13.45 Wita pada hari yang sama.

Kepala Instalasi Rawat Intensif RSUP Prof Ngoerah I Putu Kurniyanta menjelaskan para korban mengalami luka bakar yang parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, yang menyebabkan meninggal (ketiga korban) adalah karena kondisi yang cukup berat dari luka bakarnya. Kami di ICU, kalau (luka bakar) lebih dari 70 persen itu dihitung dari suhu tubuhnya itu sudah kemungkinan berat dari paru-paru dan jantungnya," ungkap Kurniyanta dalam konferensi pers di RSUP Ngoerah, Selasa.

Purwanto merupakan korban yang dibawa pertama kali ke UGD. Pada Senin pagi, Purwanto mendapatkan penanganan intensif. Tim medis memberikan cairan hingga alat bantu napas. Namun, Purwanto akhirnya tidak tertolong.

ADVERTISEMENT

Dia mengalami luka bakar di sekujur tubuh atau mencapai 74 persen. Edi Herwanto bahkan luka bakarnya mencapai hampir 90 persen, sedangkan Yudis Aldyanto 88 persen. Sampai saat ini, RSUP Prof Ngoerah masih menangani 13 korban kebakaran lainnya.

Dari jumlah tersebut, Kurniyanta melanjutkan, 12 orang dibantu dengan alat bantu napas dan diberikan obat penghilang rasa sakit hingga obat tidur. Sebab, kondisi luka bakar yang persentase sebarannya tinggi membuat para korban merasakan nyeri, gelisah, dan sesak. Saat ini, para pasien belum sadar karena pengaruh obat.

"Jadi, sengaja kami tidurkan untuk mengurangi beban dari pasien sendiri. Kami sengaja untuk menidurkan karena biar optimal jalan napas yang kami berikan, karena kami pasang alat yang dihubungkan dengan mesin," jelas Kurniyanta.

Sementara itu, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof Ngoerah, Affan Priyambodo, menjelaskan para pasien kebakaran gudang LPG masuk RS Ngoerah sejak Minggu (9/6/2024) pukul 07.45 Wita. Sebanyak 16 pasien dirujuk dari empat rumah sakit.

"Ada empat diantar oleh masyarakat, tujuh rujukan dari RSUD Mangusada, tiga rujukan dari RS Surya Husada Ubung dan dua orang rujukan dari RS Bali Med. Total ada 16 korban luka bakar yang datang ke RS Prof Ngoerah. Dari 16 pasien ini saat ini per jam ini 13 orang masih dirawat dan 3 orang sudah meninggal dunia," tandas Affan.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads