Amukan gelombang setinggi hingga enam meter menerjang Pantai Lepang, Klungkung, dan sekitarnya. Akibatnya, air laut masuk ke vila, hotel, dan merusak fasilitas umum (fasum). Selain itu, banyak tanggul laut pengaman pantai dan sejumlah sarana wisata rusak diterjang ombak yang mengamuk sejak tiga hari lalu.
Pantauan detikBali di Pantai Lepang dan Pantai Tegal Besar, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Rabu (29/5/2024) siang, amukan gelombang masih terjadi. Sejumlah warga menyaksikan hantaman gelombang yang menggempur pantai hingga merusak tanggul dan jalan, serta masuk ke vila.
"Ini kalau tanggulnya tidak tinggi, bisa sampai dulu banyak vila dan hotel di sebelah juga rusak, terutama kolam. Saat ini kolamnya sudah tertutup pasir, di barat (Tegal Besar) air masuk sampai ke tengah bangunan vila," kata salah satu warga Lepang, Made Nana, kepada detikBali, di Pantai Lepang, Rabu siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nana mengatakan ombak besar mulai terjadi dari pukul 11.00 Wita hingga sore hari. "Dulu waktu tidak ada tanggul pengaman lahan pertanian warga juga terendam air laut, saat ini hanya sampai merusak tanggul dan menimbun kolam hotel saja," terangnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung I Putu Widiada meminta masyarakat untuk waspada terhadap gelombang tinggi di sepanjang pesisir Kabupaten Klungkung dan sekitarnya. Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan terjadi gelombang tinggi hingga empat meter di wilayah perairan Bali beberapa hari terakhir.
"Potensi gelombang tinggi masih terjadi, waspada untuk penyeberangan, nelayan dan aktivitas laut lainnya, dan untuk sementara hindari bermain di pantai karena situasi bahaya," ujar Widiada.
(hsa/iws)