Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengeklaim kondisi pariwisata Bali saat ini tidak mengalami overtourism. Hal itu dia ungkapkan untuk merespons kritik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pengelolaan industri pariwisata di Pulau Dewata yang dianggap amburadul.
Pemayun awalnya membeberkan data jumlah kunjungan dan tingkat hunian kamar hotel pada 2019 dan 2023. Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 atau sebelum pandemi COVID-19 sebanyak 6,3 juta orang. Pada 2023, kunjungan wisman ke Bali sekitar 5,3 juta orang.
"Berarti kan belum mencapai puncaknya kalau kami pakai data itu," kata Pemayun saat dihubungi detikBali, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemayun menyebutkan terdapat sekitar 146 ribu kamar hotel di Bali. Pada 2023, dia berujar, tingkat hunian kamar hotel saat high season rata-rata 60 persen. Dia mengakui selama ini pariwisata Bali cenderung terkonsentrasi di Bali selatan.
"Kalau dilihat dari permukaan kawasan memang di Bali Selatan yang paling tinggi, (tingkat hunian) bisa 80 sampai 90 persen dan bahkan mendekati 100 persen," imbuhnya.
Pemayun juga merespons kritik Megawati terkait maraknya kafe dan tempat hiburan malam yang menjadi sarang peredaran narkoba di Bali. Menurutnya, hal itu merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota.
"Memang sampai sekarang ada kewenangan-kewenangan daripada teman-teman kabupaten," ujar Pemayun.
Ia menilai perlunya daya dukung atau carrying capacity untuk mengkaji jumlah maksimum wisatawan di Bali. Termasuk terkait batas maksimal infrastruktur penunjang pariwisata lainnya.
"Ini kan pengaturannya yang belum ada. Misalnya di Penglipuran, berapa jumlah kapasitas (wisatawan) satu hari? Misalnya 1.000 orang dan kalau lebih dari 1.000 orang, tolak saja. Jadi, wisatawan bisa (pergi) ke tempat lain. Pemesanannya bisa dengan teknologi aplikasi agar terukur," bebernya.
Pemayun mengungkapkan dirinya telah berupaya menepis adanya isu overtourism di Bali. Ia mengaku telah membuat pola perjalanan dan mengarahkan wisatawan untuk mengunjungi objek wisata di luar kawasan Bali selatan.
Untuk diketahui, Dispar Bali menargetkan kunjungan wisman mencapai 6 juta orang pada 2024. Pemayun menyebut target tersebut mengacu pada realisasi jumlah wisman ke Bali pada 2023 yang mencapai 5,3 juta orang.
Kritik Megawati soal Pariwisata Bali
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengkritik maraknya kafe dan tempat hiburan malam di Bali yang menjadi sarang peredaran narkoba. Menurutnya, ini merupakan imbas dari pengelolaan pariwisata yang amburadul dan tidak terkontrol.
Megawati mengatakan buruknya pengelolaan pariwisata berimbas kepada kehidupan masyarakat lokal. Ia pun menceritakan pengalamannya ketika menjadi relawan di tempat rehabilitasi.
"Saya udah marah tuh sama Pak Koster, mana dia orangnya, udah nggak ada ya, oh itu dia, awas loh ya, masa kafe-kafe dibiarin kayak jamur aja, aku bilang itu kan tempat narkoba," kata Megawati dalam Rakernas V PDIP, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).
Megawati menyebut pariwisata Bali yang tidak terkontrol itu menimbulkan masalah bagi masyarakat lokal. Menurutnya, diperlukan alokasi kuota untuk mengatasi turisme di Bali.
Dia juga menyinggung aduan warga Bali yang kekurangan air akibat masifnya pembangungan untuk kepentingan pariwisata. "Bali ini lama-lama ini udah mulai greneng-greneng kekurangan air, karena orang pulaunya segitu, maunya terus selalu alasannya itu tourism. Turisme-turisme boleh, tapi kan terukur dengan kecil pulaunya. Ini nggak, ayok dihantam aja," ujar Megawati.
(iws/iws)