Profil Ormas PGN dan Sepak Terjangnya di Bali

Profil Ormas PGN dan Sepak Terjangnya di Bali

Rio Raga Sakti, tim detikBali - detikBali
Kamis, 23 Mei 2024 10:23 WIB
Suasana di depan hotel di Denpasar, lokasi Peoples Water Forum yang dibubarkan ormas PGN, Selasa (21/5/2024).
Suasana di depan hotel di Denpasar, lokasi People's Water Forum yang dibubarkan ormas PGN, Selasa (21/5/2024). Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali
Denpasar -

Organisasi masyarakat (ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN) menarik perhatian publik. Musababnya, ormas itu mengintimidasi panitia, peserta, dan narasumber People's Water Forum (PWF) di Hotel Oranjje, Denpasar, Bali.

Ormas itu berdalih acara PWF dilarang polisi. Aksi premanisme PGN pun dikecam banyak kalangan. Misalkan, Komnas HAM dan AJI Denpasar.

Menurut informasi yang dihimpun detikBali, PGN tidak kali ini saja mendukung event yang diselenggarakan pemerintah. Berikut ini catatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usir Utusan PBB-Ketua MKMK

Akhir-akhir ini, PGN terlibat dalam aksi premanisme di Denpasar, Bali. Aksi premanisme ini terjadi di Hotel Oranjje saat para aktivis sedang berdiskusi tentang People's Water Forum (PWF) 2024 sejak Senin (20/5/2025).

Anggota PGN melakukan kekerasan baik secara verbal maupun fisik terhadap peserta diskusi PWF 2024. Mereka juga mengusir pelapor khusus PBB untuk Hak Atas Air dan Sanitasi, Pedro Arrojo Agudo.

ADVERTISEMENT

Pengusiran terhadap Pedro dilakukan ormas yang membawa-bawa nama polisi dan gubernur itu pada hari kedua forum tandingan WWF itu, Selasa (21/5/2024).

Demikian pula Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) I Dewa Gede Palguna yang dicegat sekelompok pria bermasker saat hadir menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Salah seorang pentolan ormas PGN, Pariyadi, beralasan pembubaran acara Forum Air untuk Rakyat berdasarkan Peraturan Gubernur Bali.

"Peraturan Gubernur melarang kegiatan seperti ini. Kami Patriot Garuda Nusantara menolak adanya kegiatan dan ini sudah tidak benar," ujar Pariyadi.

Dukung KTT AIS Forum

PGN juga pernah menyatakan sikap tegas untuk mendukung pelaksanaan KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Nusa Dua pada 10-11 Oktober 2023. PGN saat itu menyampaikan sikap tegas untuk menghadapi elemen pengganggu KTT AIS Forum dengan menyiagakan sebanyak 70 personel.

70 personel tersebut bergerak jika ada laporan terjadinya gangguan. Mereka juga dengan tegas mengatakan siap turun tangan menghadapi elemen pengganggu KTT AIS Forum.

Bentrok dengan AMP

Selain itu, PGN juga pernah terlibat bentrok dengan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Bali di Jalan Dr. R. Goris, Kota Denpasar, Bali pada 1 April 2023. Kejadian tersebut terjadi saat AMP hendak mengadakan aksi di perempatan Jalan Sudirman, Kota Denpasar. Namun, bentrokan pecah ketika kedua kelompok terlibat dalam konfrontasi fisik.

Bentrok PGN dengan AMP juga pernah terjadi di depan Restoran Casa Bunga, Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, pada 1 Desember 2021. PGN dan AMP awalnya cekcok saat aksi peringatan 1 Desember rakyat Papua hingga akhirnya saling pukul dan tendang.

PGN Bali Nyatakan Siap Bersinergi dengan TNI Polri

PGN Bali mengadakan aksi damai dalam rangka mendukung TNI Polri membubarkan organisasi masyarakat (ormas) radikal di Renon, Denpasar, pada 18 Desember 2020. Mereka meminta pemerintah untuk tidak membiarkan berkembangnya ormas anti NKRI dan Pancasila.

PGN Bali saat itu menyatakan siap bersinergi dengan TNI dan Polri dalam rangka menjaga NKRI dari gangguan radikalisme dan separatisme.

Profil Singkat PGN

PGN dibentuk dengan tujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Saat ini, PGN Bali diketuai oleh Raden Teddy Raharjo.

PGN memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mencetak kader bangsa yang mewarisi nilai-nilai spiritualitas bangsa, memperkuat simpul-simpul nilai keragaman kultural, dan mengibarkan merah putih di setiap dada anak bangsa.

PGN juga memiliki visi dan misi, yaitu untuk meningkatkan dan memperkuat rasa cinta tanah air, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan cinta Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Sikap PGN yang menentang radikalisme dan terorisme dapat dianggap sebagai salah satu bentuk gerakan yang diperlukan untuk memerangi virus terorisme. Selain itu, PGN juga memiliki banyak pengikut di Indonesia.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads