Pengusiran terhadap Pedro dilakukan ormas yang membawa-bawa nama polisi dan gubernur itu terjadi pada hari kedua forum tandingan World Water Forum itu, Selasa (21/5/2024).
"Kami sebetulnya mengundang dia khusus untuk bagaimana mengakses UN untuk melaporkan kondisi masyarakat bawah yang hak-hak atas airnya dilanggar," kata Sekjen Pro Demokrasi Bali Roberto Hutabarat saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (22/5/2024).
Roberto menjelaskan ketika Pedro diadang oleh ormas dan aparat itu, dia hanya ingin bertemu panitia terlebih dahulu. Namun, tetap tidak diperkenankan dan diusir dari halaman Hotel Oranjje, lokasi diskusi berlangsung.
"Yang herannya, apa wewenangnya ormas memeriksa orang dan herannya ada intel-intel polisi, Satpol PP membiarkan saja," ungkap dia.
Prodem Bali, kata Roberto, telah mengidentifikasi ada lima narasumber yang tidak diperbolehkan masuk, termasuk mantan Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) Dewa Palguna.
"Kemarin yang nggak bisa masuk itu yang sudah kami identifikasi," lanjutnya.
Ia menduga ada campur tangan dari aparat kepolisian dan intelijen dalam aksi arogansi ormas itu. Sebab, banyak yang menggunakan masker dan penutup kepala agar tidak teridentifikasi.
"Ini pola-pola zaman orde baru ini model-model lama, betul-betul ancaman demokrasi ini. Sipil dibenturkan dengan sipil," terang Roberto.
Roberto menceritakan saat ini ada sekitar 30 peserta PWF yang berada di dalam hotel, bahkan ada yang sedang sakit. Mereka tidak bisa keluar dan alat komunikasi masih diretas.
"Ada peserta yang dari luar nggak bisa masuk sekitar 20-an," tandasnya.
Sebelumnya, aksi premanisme diduga dilakukan oleh ormas PGN di Denpasar, Bali. Dalam aksinya, mereka membawa-bawa nama polisi dan Penjabat Gubernur Bali.
Adapun yang menjadi korban dari intimidasi ormas ini adalah pemateri dan peserta diskusi PWF 2024 di Hotel Oranjje, Denpasar. Forum Air untuk Rakyat ini adalah acara tandingan World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali.
Berdalih instruksi gubernur, puluhan anggota ormas tersebut mengintimidasi peserta diskusi. Mereka memaksa agar acara tersebut dihentikan.
Puluhan orang yang memakai masker, kacamata hitam, dan helm merangsek masuk ke lokasi acara. Poster dan spanduk di dalam gedung diturunkan secara paksa.
Salah seorang pentolan ormas PGN, Pariyadi, beralasan pembubaran acara Forum Air untuk Rakyat berdasarkan Peraturan Gubernur Bali.
"Peraturan Gubernur melarang kegiatan seperti ini. Kami Patriot Garuda Nusantara menolak adanya kegiatan dan ini sudah tidak benar," ujar Pariyadi, Senin (20/5/2024).
(dpw/gsp)