Provinsi Bali akan memberangkatkan 715 jemaah haji. Dimas Adi Sudarmono menjadi jemaah haji termuda asal Bali tahun ini. Dimas yang berasal dari Buleleng itu berusia 18 tahun 4 bulan. Sementara, jemaah haji asal Denpasar, Abdul Muni, menjadi yang tertua, yakni berusia 84 tahun 9 bulan.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Bali, Syarif Hidayatullah, mengatakan rencananya keberangkatan jemaah haji akan dilepas langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya pada 21 Mei 2024. Jemaah haji Bali berangkat melalui embarkasi Surabaya. Berikutnya, jemaah haji akan berangkat ke Arab Saudi pada 31 Mei 2024.
"Kalau dari Kemenag alhamdulillah (persiapannya) sudah hampir 99 persen. Jadi, nanti ada beberapa agenda yang sifatnya hanya membagikan dokumen yang sudah kami siapkan," ujar Syarif, Kamis (16/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa persiapan yang telah dituntaskan, Syarif melanjutkan, antara lain pelunasan biaya jemaah haji, pemeriksaan kesehatan, tes kebugaran, vaksinasi jemaah, hingga bimbingan manasik haji.
"Manasik haji di kecamatan sebanyak delapan kali dan di kabupaten dua kali. Jadi, totalnya sepuluh kali," beber Syarif.
Dia mengungkapkan total jemaah haji dari Bali awalnya berjumlah 732 orang. Namun, karena ada calon jemaah yang meninggal, mutasi, dan lain sebagainya, maka total yang berangkat tahun ini menjadi 715 jemaah haji.
"Paling banyak dari Denpasar dengan jumlah 270 jemaah haji dan paling sedikit dari Bangli, 16 jemaah," ujar Syarif.
Jemaah haji Bali yang berangkat pada tahun ini merupakan pendaftar pada 2013 atau 11 tahun lalu. Total, saat ini ada 35 jemaah yang tergolong lanjut usia (lansia). Petugas haji sudah melakukan beberapa persiapan untuk memberi perhatian kepada para lansia itu.
"Sudah disiapkan petugas haji ramah lansia, jadi sudah menjadi atensi dari daerah masing-masing. Di Bali ada 35 lansia yang tersebar di masing-masing regu rombongan," terang Syarif.
Nantinya, saat berada di bus, jemaah haji lansia akan didampingi dan mendapatkan akomodasi khusus. Mereka akan terbang dengan pesawat kelas bisnis. Konsumsi atau makanan juga dibedakan dengan jemaah haji lainnya.
Dia berharap para jemaah haji agar tertib mematuhi imbauan pemerintah terkait pelaksanaan ibadah. Salah satunya dengan tidak membawa barang dalam bentuk dan jumlah berlebihan.
"Tentunya dapat menjaga kesehatan karena memang yang paling terkendala dari tahun ke tahun itu kondisi jemaah haji yang menurun, karena biasanya menahan kencing dalam perjalanan dan tidak berani minum karena takut kencing, akhirnya banyak yang dehidrasi," urai Syarif.
Syarif menjelaskan biaya haji tahun ini yang harus dilunasi jemaah berkisar Rp 58 sampai 60 juta. Sementara,untuk antrean haji di Bali pada 2024, waiting list atau masa tungghnya telah mencapai 28 tahun. Total, ada 18.103 calon jemaah haji yang menunggu waktu keberangkatan.
(hsa/gsp)