.webp)
Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi Lombok gagal berangkat ke Tanah Suci lantaran hamil. Kondisi kehamilan tersebut terungkap setelah yang bersangkutan menjalani pemeriksaan oleh petugas kesehatan di Kota Mataram.
"Benar, tadi kami temukan ada satu jemaah yang tertunda atau tidak dapat berangkat karena hamil. Dia tergabung dalam kloter 1 dan telah digantikan oleh jemaah cadangan," kata Kepala Seksi Haji Kementerian Agama Kota Mataram Kasmi di Asrama Haji Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (11/5/2024).
Seluruh calon haji kloter 1 embarkasi Lombok berasal dari Kota Mataram, NTB. Namun, Kasmi enggan mengungkapkan identitas jemaah haji yang tidak dapat berangkat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasmi menerangkan jemaah tersebut telah dinyatakan hamil dua bulan berdasarkan pemeriksaan oleh petugas kesehatan yang dilakukan pada tiga pekan lalu. "Atas alasan tersebut, kami segera mencari penggantinya, yaitu jemaah cadangan yang akan menggantikan posisinya," jelasnya.
Calon jemaah haji yang sedang hamil, Kasmi berujar, tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Makkah. Sebab, durasi perjalanan menggunakan pesawat dari Lombok ke Arab Saudi memakan waktu sekitar 9-11 jam.
"Kehamilan, terutama pada tahap awal, membawa risiko keguguran yang tinggi. Itulah mengapa keputusan ini diambil," jelasnya.
Diketahui, jumlah jemaah haji Kota Mataram tahun ini mencapai 669 orang dengan tambahan 10 petugas kloter yang mendampingi mereka. Mereka diberangkatkan ke Tanah Suci dalam 2 kloter.
Adapun, kloter 1 terdiri dari 393 orang dengan rincian 385 jemaah haji reguler, 3 Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), dan 5 orang Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI). Jemaah haji kloter 1 dari Kota Mataram tiba di Asrama Haji NTB pada Sabtu (11/5/2024).
Sementara itu, kloter 2 terdiri dari 286 orang yang bergabung dengan jemaah haji dari Lombok Barat. Mereka dijadwalkan tiba di Asrama Haji NTB pada pukul 08.00 Wita, Minggu (19/5/2024).
(iws/iws)
