Waktu Terbaik dan Tata Cara Solat Tahajud, Kunci Masuk Surga

Waktu Terbaik dan Tata Cara Solat Tahajud, Kunci Masuk Surga

Rio Raga Sakti - detikBali
Rabu, 15 Mei 2024 22:37 WIB
Shot of a Muslim young man worshiping in a mosque.
Foto: Getty Images/CiydemImages
Denpasar -

Salat (sholat) tahajud adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salat tahajud harus dijalankan pada saat malam hari dan setelah bangun dari tidur.

Rasulullah SAW bersabda, "Kapan saja kita ingin melihat Rasulullah SAW sholat malam, ketika itu pula kita pasti dapat melihatnya; dan kapan saja kita ingin melihat tidurnya Rasulullah SAW, di saat itu pula kita dapat melihatnya; bila beliau berpuasa, terus dilakukannya sampai-sampai kita akan mengira bahwa beliau tidak pernah berbuka. Namun, kalau sudah berbuka, sampai-sampai kita akan berkata bahwa beliau tidak pernah berpuasa." (HR Ahmad, Bukhari, dan an-Nasa'i)

Lalu kapan waktu terbaik untuk melaksanakan salat tahajud? Berikut adalah penjelasan terkait hal tersebut yang dilansir dari detikHikmah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Tahajud

Waktu yang paling disarankan untuk beribadah tahajud adalah pada sepertiga malam pertama, yaitu setelah Isya hingga pukul 22.00. Namun, waktu yang lebih dianjurkan adalah sepertiga malam kedua yang berlangsung dari pukul 22.00 hingga 01.00 dini hari.

Tapi, waktu yang paling dianjurkan untuk melakukan ibadah salat tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu pukul 01.00 dini hari hingga subuh. Nabi Muhammad SAW melakukan tahajud pada waktu ini, sesuai dengan riwayat dari Abu Muslim yang bertanya kepada Abu Dzar, "Pada waktu manakah yang lebih utama untuk kita mengerjakan sholat malam?"

ADVERTISEMENT

Abu Dzar menjawab, "Aku telah bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini."

Rasulullah SAW bersabda, "Perut malam yang masih tinggal adalah sepertiga yang terakhir. Sayang sedikit sekali orang yang melaksanakannya." (HR Ahmad)

Tata Cara Sholat Tahajud

Berikut adalah tata salat tahajud yang dikutip dari laman resmi nu online.

1. Mengucapkan niat salat tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ.

Artinya, "Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala."

2. Niat dalam hati bersamaan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sampai salam setelah dua rakaat.

3. Setelah salam atau selesai seluruh shalat kemudian membaca doa:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa'dukal haqq. Wa liqâ'uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ'atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya:

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah." Doa ini dianjurkan dibaca seusai shalat tahajud.

Doa Rasulullah ﷺ ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim.

Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Hide Ads