Salah satu salat (sholat) yang dianjurkan untuk dilakukan adalah salat tahajud. Salat tahajud merupakan salat yang dilakukan ketika terbangun dari tidur malam.
Lantas apakah salat tahajud hanya dapat dilakukan ketika sudah tertidur atau boleh dilakukan tapi tidak tidur terlebih dahulu? Berikut adalah penjelasan mengenai hal tersebut yang dikutip dari laman resmi nu online.
Dijelaskan dalam kitab As-Syarhul Kabir karya Imam Ar-Rafi'i:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
أَنَّ التَّهَجُّدَ يَقَعُ عَلَى الصَّلاَةِ بَعْدَ الْهُجُوْدِ وَهُوَ النَّوْمُ يُقَالُ تَهَجُّدٌ إِذَا تَرَكَ الْهُجُوْدَ اَمَّا الصَّلَاةُ قَبْلَ النَّوْمِ فَلاَ تُسَمَّى تَهَجُّدًا
Artinya, "Bahwa salat tahajud adalah shalat yang dilakukan setelah terbangun dari tidur. Sehingga tidak dikatakan shalat tahajud, apabila seseorang melakukan shalat tersebut sebelum tidur." (Ar-Rafi'i, As-Syarhul Kabir, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2015], juz II, halaman 124).
Dalil di atas menjelaskan bahwa salat tahajud adalah salat yang dikerjakan di malam hari setelah seseorang bangun dari tidurnya. Oleh karena itu, jika seseorang melaksanakan salat malam namun tidak tidur terlebih dahulu, maka salat tersebut tidak dapat dikatakan sebagai salat tahajud.
Salat tahajud memiliki keistimewaan tersendiri karena dilakukan pada waktu sepertiga malam. Waktu ini dianggap istimewa karena banyak hadits yang menyatakan bahwa jika melakukan salat tahajud akan melebur dosa-dosa yang diperbuat.
Salah satu riwayat hadits yang menyebutkan salat malam sebagai sarana untuk melebur dosa adalah hadits Nabi SAW. Riwayat ini pernah disampaikan at-Tirmidzi dalam Sunan-nya dengan sanad yang shahih.
أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلَاةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ
Artinya: "Maukah kamu aku tunjukkan pada pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai dan sedekah akan memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang pada pertengahan malam." (HR at-Tirmidzi).
Dalam riwayat lainnya yang serupa, Nabi saw bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا، تَبَارَكَ وَتَعَالَى، كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ، فَيَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: "Tuhan kita, Allah ta'ala 'turun' setiap malam ke langit dunia di saat sepertiga malam akhir. Kemudian Allah berfirman, 'Siapapun berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapapun meminta kepada-Ku, akan Aku kasih. Siapapun meminta ampun kepada-Ku, akan Aku beri ampunan." (Muttafaq 'alaih).
Jadi kesimpulannya adalah salat tahajud merupakan salat sunah yang dilakukan pada malam hari dan harus dilakukan setelah terbangun dari tidur.
Salat Malam
Salat tahajud termasuk ke dalam salat malam. Adapun, salat malam tetap memiliki keutamaan, baik dikerjakan tanpa tidur maupun dengan tidur terlebih dahulu. Dikutip dari muslim.or.id, Hukum salat malam adalah sunah muakkad.
Waktunya adalah setelah salat Isya sampai dengan sebelum waktu Subuh. Akan tetapi, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang terakhir dan boleh dikerjakan sesudah tidur ataupun sebelumnya.
Sedangkan jumlah rakaatnya paling sedikit adalah satu rokaat berdasarkan sabda Rasululloh Salallahu 'alaihi wa sallam, "Salat malam adalah dua raakaat (salam) dua rakaat (salam), apabila salah seorang di antara kamu khawatir akan datangnya waktu Subuh maka hendaklah dia salat 1 rakaat sebagai witir baginya." (HR. Bukhori dan Muslim).
Jumlah rakaat paling banyak adalah 11 rakaat berdasarkan perkataan 'Aisyah radhiyallohu 'anha, "Tidaklah Rasululloh Salallohu 'alaihi wa sallam salat malam di Bulan Ramadan atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 rokaat." (HR. Bukhori dan Muslim), walaupun mayoritas ulama menyatakan tidak ada batasan dalam jumlah rakaatnya.
Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(hsa/hsa)