"Harapan kami jangan melakukan tindakan kontraproduktif, yang anarkis. Mari kita jaga bersama kesejukan selama acara (WWF) berlangsung," ucap Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran saat konferensi pers pengamanan WWF di Puspem Badung, Minggu (12/5/2024).
Fadil menegaskan, selain pengamanan di venue utama WWF, Polri sudah memperhitungkan potensi gangguan keamanan di luar kawasan, seperti Denpasar. Menurutnya, pemerintah ingin kegiatan bertaraf internasional ini berjalan aman, damai, dan sejuk.
"Sebelum ambil langkah, kami imbau sebagai tuan rumah yang baik, momentum ini dimanfaatkan dengan baik. Satgas sudah komunikasi menjaga kondusifitas wilayah Bali agar aman di masa WWF," kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Fadil mengatakan polisi sudah siap seandainya tetap terjadi unjuk rasa saat WWF. Fadil menilai keinginan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi adalah hak dan bentuk dari kemerdekaan berpendapat.
"Kami sudah fasilitasi tempat dan kepada siapa nanti akan menyampaikan aspirasi. Kami akan kumpulkan di sana (Lapangan Monumen Bajra Sandhi). Kami berikan pelayanan dan penjagaan agar apa yang disampaikan itu bisa maksimal," ucap Fadil.
Jenderal bintang tiga itu mengungkapkan Polri menerjunkan 5.791 personel untuk pengamanan WWF. Jumlah itu terdiri dari personel Polda Bali dan polda lainnya. Pengamanan juga didukung kekuatan Mabes Polri.
Di sisi lain, Fadil berujar, tidak ada pembatasan kegiatan selama WWF berlangsung. Menurutnya, hanya dilakukan pengaturan mulai dari lokasi utama di Nusa Dua maupun tempat vital di sekitarnya.
"Kami hanya mengatur agar semua bisa berjalan normal. Konferensi bisa berjalan, masyarakat dan turis bisa menikmati sehingga perlu diatur. Nusa Dua misalnya, kami atur akses keluar masuk," jelas Fadil.
(hsa/dpw)