Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal merombak kurikulum lembaga vokasi yang berada di bawah naungan Kemenhub. Hal itu sebagai respons atas tewasnya Putu Satria Ananta Rustika setelah dianiaya oleh seniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
STIP Jakarta adalah salah satu perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Kemenhub. Perombakan kurikulum itu diharapkan dapat memutus rantai senioritas terhadap junior di kampus pelayaran tersebut. Selain STIP, puluhan sekolah vokasi di bawah Kemenhub juga turut dievaluasi.
"Kami akan mengubah kurikulum yang lebih humanis dan berteknologi," kata Menhub Budi Karya Sumadi seusai melayat di kediaman Satria di Desa Gunaksa, Dawan, Klungkung, Bali, Kamis (9/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Karya menerangkan asrama STIP nantinya hanya akan diberikan untuk mahasiswa tingkat satu. Sementara itu, mahasiswa tingkat dua diarahkan untuk tinggal di rumah kos sekitar kampus.
Menurutnya, sistem serupa sudah diterapkan di Politeknik Transportasi Darat (Poltrada). Ia berharap sistem baru itu dapat menciptakan mahasiswa yang memiliki kepekaan sosial.
"Mahasiswa wajib bergaul dengan masyarakat di tempat mereka tinggal selama berstatus mahasiswa, dengan ikut kegiatan budaya dan ekonominya, " imbuh Budi Karya.
Seperti diketahui, Satria meregang nyawa setelah mendapat lima kali pukulan pada ulu hatinya. Kekerasan senior terhadap junior itu terjadi di toilet lantai dua kampus setempat, pada Jumat (3/5/2024).
Polisi awalnya menangkap senior Satria di STIP Jakarta, Tegar Rafi Sanjaya (21). Terbaru, polisi kembali menetapkan tiga tersangka lainnya, yakni AKAK alias K, WJP alias W, dan FA alias A. Ketiganya merupakan taruna tingkat II di STIP Jakarta.
Budi Karya mendorong proses hukum terkait kasus kematian Satria dilakukan secara transparan. Ia menegaskan Kemenhub juga terus mendampingi proses pengungkapan kasus tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Jakarta Utara dan pendampingan dari Kemenhub agar proses hukum berjalan transparan," kata dia.
Sebelumnya, Kemenhub menyatakan untuk menyetop penerimaan mahasiswa baru STIP Jakarta pada tahun ini. Hal itu juga dilakukan untuk memutus budaya senioritas di kampus pelayaran tersebut.
"Satu angkatan STIP akan disetop untuk penerimaan tahun 2024 ini dan baru bisa menerima lagi tahun depan," imbuh Budi Karya.
Staf Khusus untuk Urusan Ekonomi dan Investasi Transportasi Kemenhub Wihana Kirana Jaya menjelaskan perubahan sistem pendidikan di STIP diperlukan untuk memutus budaya kekerasan senior terhadap junior. Para mahasiswa, kata dia, akan diajarkan nilai-nilai humanis.
"Programnya akan diubah ke sifat positive humanities, tidak ada lagi sistem pendidikan (kekerasan) masa lalu," terang Wihana.
(iws/gsp)