RSUD Buleleng Kini Punya Cath Lab untuk Pengobatan Jantung dan Otak

RSUD Buleleng Kini Punya Cath Lab untuk Pengobatan Jantung dan Otak

I Wayan Sui Suadnyana, Made Wijaya Kusuma - detikBali
Selasa, 07 Mei 2024 15:14 WIB
Peresmian Layanan Jantung dan Otak Paripurna di RSUD Buleleng, Selasa (7/5/2024). (Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Foto: Peresmian Layanan Jantung dan Otak Paripurna di RSUD Buleleng, Selasa (7/5/2024). (Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng kini mempunyai Catheterization Laboratory (Cath Lab). Fasilitas ini untuk melayani pemasangan ring jantung dan pemeriksaan pembuluh darah di otak pasien penderita stroke.

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan belum ada rumah sakit daerah milik pemerintah kabupaten dan kota di Bali yang memiliki layanan Cath Lab. Karena itu, Layanan Jantung dan Otak Paripurna di RSUD Buleleng menjadi yang pertama di Bali.

"Ini merupakan komitmen bersama antara pemerintah dan Direktur RSUD Buleleng serta seluruh jajaran untuk meningkatkan dan mewujudkan pelayanan yang paripurna. Itu sudah kami wujudkan hari ini," kata Lihadnyana, Selasa (7/5/2024).

Lihadnyana berharap BPJS Kesehatan bisa menanggung pasien dalam menggunakan layanan terbaru yang diluncurkan. Tanggungan tersebut sangat diperlukan, mengingat penyakit tidak memandang kaya ataupun miskin.

"Oleh karena itu, saya sudah sampaikan ke BPJS Kesehatan agar layanan jantung dan otak bisa segera masuk dalam tanggungan BPJS Kesehatan sehingga kami bisa melayani pasien pada golongan apapun," ujar Lihadnyana.

Direktur RSUD Buleleng Putu Arya Nugraha mengatakan sumber daya manusia (SDM) di Layanan Jantung dan Otak Paripurna terdiri dari satu dokter intervensi jantung dan satu dokter intervensi otak. Kedua dokter sudah terlatih.

Jumlah dokter Cath Lab akan terus dikembangkan meski syaratnya sudah terpenuhi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mensyaratkan pelayanan jantung terpadu dari tingkat madya hingga utama. RSUD Buleleng masuk pada pelayanan jantung terpadu madya.

"Yang sekarang sudah terpenuhi syaratnya. Nanti kalau sudah menuju utama kami harus mengerjakan bedah jantung. Itu memerlukan SDM yang lebih sebagai syarat dari Kemenkes," kata dia.

Untuk kerja sama dengan BPJS, RSUD Buleleng perlu melakukan pembahasan dengan segera. Kemenkes RI juga meminta agar pelayanan jantung dan khususnya otak atau stroke harus baik. Caranya harus ada kerja sama asuransi pemerintah dengan RSUD sebagai petugas pemberi pelayanan. RSUD maupun pihak terkait lainnya tidak ingin penderita stroke itu sampai meninggal atau cacat.

"Kami inginnya kan pasien stroke itu pulih. Saat ini RSUD Buleleng sudah mengajukan ke BPJS Kesehatan. Jika kami mempunyai layanan baru, kami harus daftarkan lalu dianalisis sesuai dengan regulasi yang ada. Setelah itu, baru keluar berapa tanggungan di masing-masing tindakan," ungkap dia.

Untuk diketahui, RSUD Buleleng menjadi bagian dari pengampuan stroke nasional. RSUD Buleleng diampu RSUP Prof Ngoerah dalam program pelayanan jantung, otak, kanker, uronefro, dan KIA.

Direktur Medik RSUP Prof Ngoerah Affan Priyambodo mengatakan RSUD Buleleng menjadi percontohan pertama RS kabupaten dan kota di Bali yang meluncurkan cath lab dan pelayanan stroke atau otak paripurna. Pasien stroke di seluruh Bali utara atau daerah terdekat RSUD Buleleng akan bisa ditangani dengan maksimal.

"Sehingga bisa lebih dekat dan tidak perlu ke Denpasar. Tidak ada kecacatan bagi pasien karena cepat tertangani, tidak menjadi beban dan juga bisa melakukan aktivitas hariannya dengan sendiri tanpa bantuan orang. Ini tentu upaya paling ujung. Yang penting adalah promotif dan preventif," katanya.


(hsa/hsa)

Hide Ads