Rayakan Hari Kartini, Puluhan Wanita di Denpasar Berdansa Pakai Kebaya

Rayakan Hari Kartini, Puluhan Wanita di Denpasar Berdansa Pakai Kebaya

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Minggu, 21 Apr 2024 15:47 WIB
Puluhan peserta berdansa dalam acara Kartini Berdansa di Jalan Kapten Tantular Nomor 18 Denpasar, Bali pada Minggu (21/4/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Puluhan peserta berdansa dalam acara Kartini Berdansa di Jalan Kapten Tantular Nomor 18 Denpasar, Bali pada Minggu (21/4/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar - Puluhan wanita di Denpasar, Bali, memiliki cara unik dalam merayakan Hari Kartini pada 21 April. Mereka berdansa dengan berpakaian kebaya dan lengkap dengan memakai konde.

Ketua Aliansi Masyarakat Pembela (AMP) Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Ni Ketut Mira Andayani menjelaskan kegiatan Kartini Berdansa bertujuan untuk mengapresiasi dan ungkapan terima kasih kepada RA Kartini Djojoadiningrat.

"Yang mana berkat jasa beliaulah kita para wanita menjadi bisa seperti sekarang ini.
Contohnya seperti saya sekarang ini yang berani berbicara," ujar Mira ditemui detikBali di Jalan Kapten Tantular Nomor 18 Denpasar, Minggu (21/4/2024).

Kartini Berdansa tersebut diikuti oleh 50 wanita dari berbagai bidang usaha. Adapun usia mereka, yakni dari usia 20 tahun ke bawah hingga 80 tahun lebih.

"(Antusias) Mereka luar biasa," tutur wanita berusia 42 tahun itu.

Menurutnya, lahirnya ide Kartini Berdansa merupakan suatu spontanitas dari para anggota AMP dan Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI) Bali. Sebanyak 70 persen peserta lengkap memakai konde yang kian menonjolkan keanggunan mereka.

"Sebenarnya mungkin banyak di tempat lain bikin acara celebrate Kartini. Yang di sini kami bikin Kartini Berdansa. Kartini kan bisa apa saja. Kartini masak hingga Kartini berkebun dan kebetulan saya memang suka dancing jadi, Kartini Berdansa," akunya.

Mira menyebut sebagai bentuk apresiasi pihaknya pun nantinya akan memberikan hadiah berupa piala dan piagam. Apresiasi ini salah satunya ditujukan bagi peserta yang berpenampilan kebaya paling menarik.

"Harapannya kami bisa menginspirasi semua wanita dari usia muda, ibu sampai lansia yang dalam bahasa Balinya kita bilang penglingsir untuk memotivasi bahwa (menari) tidak mengenal usia. Jadi, tetap bersemangat," terangnya.

Salah satu peserta Kartini Berdansa, Putu Rusini, mengaku senang dapat merayakan Hari Kartini. Dia tampil dengan kebaya berwarna hitam yang lengkap dengan konde dan hiasan bunga di bagian rambutnya.

"Tidak (ada persiapan khusus) karena saya sudah terbiasa mengikuti (kegiatan serupa). Jadi, dandan sendiri dan tanpa ke salon," akunya.

Wanita berusia 65 tahun ini setiap perayaan Hari Kartini rutin mengikuti berbagai kegiatan. Misalnya berkegiatan di sanggar tari, dharma wanita, hingga PKK di Provinsi Bali.

Melalui Kartini Berdansa, Rusini juga bisa mendapatkan edukasi terkait cara berjalan dengan anggun. Sebab, di dalam kegiatan tersebut juga diselipkan fashion show.

"Kalau saya (memaknai Hari Kartini) secara pribadi (sebagai) seorang ibu yang anggun dan berwibawa tentunya," imbuhnya.




(nor/iws)

Hide Ads