Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan membuka 'open house' untuk keluarga narapidana (napi). Mereka diberikan kesempatan mengunjungi keluarganya yang mendekam di Lapas Tabanan saat Idul Fitri.
"Jadi kami berikan kunjungan keluarga, open house begitu di Lapas Tabanan. Tidak hanya bagi keluarga yang merayakan Idul Fitri, tapi juga keluarga dari agama lainnya," ungkap Kalapas Tabanan Muhamad Kameily, Rabu (10/4/2024).
Namun kunjungan hanya dikhususkan bagi orang tua kandung, istri, dan anak kandung dari warga binaan pemasyarakatan (WBP). Keluarga dan WBP bertemu tanpa sekat di Aula Candra Prabhawa Lapas Tabanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lapas Tabanan mengadakan 'open house' guna memberikan kebahagiaan dan kebersamaan bagi keluarga WBP. Namun keluarga dan napi hanya diberikan waktu bertemu selama 15 menit.
"Mereka yang mendapat kunjungan ini setidaknya ada 173 WBP yang berkumpul bersama keluarganya tanpa ada sekat di Aula Candra Prabhawa Rabu pagi," kata Kameily.
Petugas Lapas Tabanan menjaga ketat pertemuan dengan memeriksa barang bawaan dan identitas keluarga WBP. Kameily menegaskan kesempatan ini diberikan bagi semua WBP tanpa memandang agamanya.
"Tidak ada perbedaan agama. Semua kami berikan kesempatan yang sama pada momentum Lebaran ini. Tentunya ini wujud toleransi antarumat beragama yang berada di Lapas Tabanan," jelasnya.
36 Napi Dapat Remisi
Di sisi lain, Kameily memaparkan ada sebanyak 36 napi yang mendapat remisi khusus (RK) Idul Fitri di Lapas Tabanan. "Sebenarnya ada 37 WBP, tapi satu WBP sudah dimutasi ke Rutan Gianyar," terang Kameily.
Kameily menjelaskan 36 napi yang mendapatkan remisi mulai dari 15 hari sampai satu bulan 15 hari. Rinciannya, delapan napi mendapatkan remisi 15 hari, 26 orang memperoleh remisi satu bulan, dan dua WBP mendapat remisi satu bulan 15 hari.
Kameily meminta napi penerima remisi untuk tetap memperbaiki diri selama menjalani masa pidana dan tetap mengikuti kegiatan pembinaan dengan baik.
Salah satu warga binaan yang mendapat remisi, Saiful, mengaku bersyukur mendapatkan remis bisa berkesempatan berkumpul dengan keluarga.
"Alhamdulillah remisi saya turun. Ini merupakan berkah bagi saya dan teman-teman di hari kemenangan," ungkapnya.
"Saya juga bersyukur masih dapat merasakan bulan suci Ramadan walaupun dari dalam lapas," imbuhnya.
(hsa/hsa)