Undiksha Singaraja Terima 1.902 Mahasiswa Baru Jalur SNBP

Undiksha Singaraja Terima 1.902 Mahasiswa Baru Jalur SNBP

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 28 Mar 2024 12:01 WIB
WR 1 Undiksha Singaraja Gede Rasben Dantes saat ditemui, Kamis (28/3/2024).
Foto: WR 1 Undiksha Singaraja Gede Rasben Dantes saat ditemui, Kamis (28/3/2024). (Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024 telah diumumkan. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja menerima sebanyak 1.902 calon mahasiswa dari jalur SNBP.

Wakil Rektor I Undiksha Bidang Akademik dan Kerja Sama, Gede Rasben Dantes, mengatakan jumlah daya tampung mahasiswa jalur SNBP di Undiksha yakni sebanyak 1.987 orang. Dengan begitu, ada 85 yang tidak terisi.

"Jadi, ada 85 tidak terisi. Nah, itu mungkin nanti akan kami lakukan di Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT)," kata Rasben saat ditemui, Kamis (28/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 1.902 orang yang lolos tersebut, Rasben melanjutkan, ada sebanyak 677 yang melamar dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Kuota KIP Kuliah di Undiksha ada sebanyak 558 yang dibagi menjadi tiga jalur, yakni SNBP, SNBT, dan Mandiri.

"Alokasinya itu yang belum kami putuskan. Kami lakukan perangkingan nanti," jelas Rasben.

Dia mengatakan berdasarkan jumlah mahasiswa baru yang diterima, program studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menduduki peringkat teratas dengan 177 mahasiswa di jalur SNBP, diikuti prodi Manajamen (149), dan Ilmu Hukum (138).

Selanjutnya, ada Pendidikan Bahasa Inggris (122), Akutansi (122), Penjaskesrek (77), Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (72), Pendidikan Matematika (60), Pendidikan Ekonomi (60), dan Sistem Informasi (60).

"Nah itu sepuluh besar dari sisi jumlah, itu tergantung daya tampungnya," imbuh Rasben.

Sementara, dari tingkat keketatan berdasarkan jumlah pelamar dan kursi yang disediakan, prodi Kedokteran menduduki peringkat pertama. Dari jumlah kursi yang disediakan sebanyak 37, ada 527 pelamar. Artinya, satu kursi di prodi Kedokteran diperebutkan oleh 15 orang.

Selanjutnya diikuti oleh prodi Keperawatan, yakni satu kursi diperebutkan oleh 12 orang, dan Kebidanan satu kursi diperebutkan oleh enam orang.

"Kami melakukan seleksi yang sangat objektif dan transparan. Prestasinya dinilai prodi, kemudian raportnya sudah diberikan oleh pusat. Cuma kalau di SNBP biasanya nilai raport anak anak ketat sekali persaingannya mereka karena mereka memang terpilih untuk melamar di SNBP," jelas Rasben.

Alur Daftar Ulang

Adapun alur pendaftaran ulang, Rasben melanjutkan, calon mahasiswa pertama-tama harus melakukan pengisian data uang kuliah tunggal (UKT) dari 28 Maret sampai 5 April 2024. Calon mahasiswa harus menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan, kemudian si-scan menjadi file dengan format jpg/pdf. File tersebut diunggah pada saat pengisian form UKT.

Di antaranya, scan kartu keluarga (KK), scan kartu tanda penduduk (KTP), scan nilai rapor, scan ijazah asli atau scan surat keterangan lulus (SKL) atau surat keterangan sedang duduk di kelas XII, dan scan slip gaji atau surat keterangan penghasilan terakhir orang tua atau wali.

Sementara, calon mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi harus melampirkan kartu KIP saat sekolah bukan KIP Kuliah, Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Berikutnya, scan surat keterangan sehat dari dokter puskesmas atau rumah sakit pemerintah, melengkapi form biodata, ukuran jas almamater, serta dokumen kelengkapan pendaftaran kembali lainnya.

Pengumuman

Kemudian, pada 19 April diumumkan siapa saja yang mendapat KIP Kuliah, serta besaran UKT yang harus dibayar oleh calon mahasiswa. Selanjutnya, 22 April-10 Mei 2024 calon mahasiswa melakukan pembayaran. Setelah itu pendaftaran ulang dilakukan pada 7 Mei-10 Mei 2024.

Rasben mengatakan pendaftaran ulang tahun ini dilaksanakan secara langsung. Alasannya, ada sejumlah prodi yang membutuhkan tes buta warna termasuk juga tes kesehatan.

Ada sebanyak 15 prodi yang harus melakukan pengecekan buta warna. Di antaranya, D3 Desain Komunikasi Visual (DKV), S1 Pendidikan Seni Rupa, D4 Kimia Terapan, S1 Pendidikan Fisika, S1 Pendidikan Kimia, S1 Pendidikan Biologi, S1 Biologi, S1 Fisika, S1 Pendidikan IPA, D4 Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika, S1 Pendidikan Vokasi Seni Kuliner, D3 Kebidanan, S1 Kebidanan, S1 Kedokteran, dan S1 Keperawatan. Selain itu dalam pendaftaran ulang nanti juga dilakukan validasi dokumen yang sudah diunggah pada sistem sebelumnya.

"Rapornya apakah sesuai tidak, prestasi yang di-upload itu sesuai tidak, jadi mereka bawa semua itu, kalau seandainya, verifikasinya tidak sesuai dengan data aslinya di situ unversitas bisa mengambil kebijakan sesuai dengan peraturan yang belaku," jelas Rasben.




(hsa/hsa)

Hide Ads