Pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih di Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, bakal menertibkan administrasi tamu menginap. Hal itu dilakukan setelah longsor menimpa Vila Yeh Baat by The Lavana.
"Kami akan bersurat ke masing-masing akomodasi agar tertib administrasi terkait tamu-tamu yang akan menginap di masing-masing akomodasi yang dituju," kata Assisten 2 Manajer DTW Jatiluwih Alitoya Winoya, Jumat (15/3/2024).
Alit menilai ketertiban administrasi wisatawan menginap sangat penting dilakukan. Nantinya tamu yang menginap bisa didata atau diketahui identitas asalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DTW Jatiluwih akan kembali mengingatkan jika pihak pengelola tidak menerapkan administrasi. Jika membandel, DTW Jatiluwih akan melakukan pembahasan lebih lanjut.
"Ini baru sebatas mengingatkan dulu. Yang jelas kami harus diskusikan lagi bersama-sama. Karena untuk penginapan maupun restoran yang ada di kawasan DTW bukan dikelola langsung oleh DTW," jelasnya.
"Kami hanya mengelola kawasan DTW Jatiluwih, utamanya rice terrace-nya. Administrasi ini dilakukan agar kami bisa memastikan kembali tamu yang menginap berasal dari mana," terang Alit.
Sebelumnya, dua warga negara asing (WNA bernama Kross Luciano (50) dan Angelina N Smith (47) tewas tertimbun longsor saat menginap di Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana.
Luciano adalah pria berkebangsaan Belanda. Sementara kekasihnya, Angelina, merupakan perempuan berkebangsaan Australia. Informasi sebelumnya menyebutkan jika Angelina berkebangsaan Amerika Serikat (AS).
(hsa/gsp)