Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana menggelar ritual pralina seusai terkena musibah longsor. Vila itu tertimpa longsor hingga menyebabkan dua turis asing yang menginap tewas.
"Hari ini kami upacara pralina," kata pemilik Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana Nyoman Ayu Suratnasih, Jumat (15/3/2024).
Di Bali, upacara pralina menjadi salah satu persembahyangan untuk memusnahkan atau meleburkan barang yang tidak terpakai lagi, baik dilarung atau dibuang ke laut maupun dibakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upacara pralina dilakukan pemilik vila untuk memusnahkan barang-barang yang digunakan oleh dua orang turis asing yang tewas dalam musibah tanah longsor. Kedua turis itu yakni Kross Luciano (50) dan Angelina N Smith (47).
Luciano adalah pria berkebangsaan Belanda. Sementara kekasihnya, Angelina, merupakan perempuan berkebangsaan Australia. Informasi sebelumnya menyebutkan jika Angelina berkebangsaan Amerika Serikat (AS).
Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana diketahui beroperasi sejak 2021. Sejak beroperasi, banyak turis yang tinggal di sana, terutama wisatawan mancanegara asal Perancis.
Ayu menerangkan wisatawan asing asal Perancis memilih tinggal di Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana karena memiliki pemandangan yang alami, seperti terdapat persawahan dan dekat dengan sungai, hingga ada pemandangan Gunung Batukaru di sebalah utara vila.
"Terbanyak Perancis, mereka suka sawah, gunung dan sungai. Alamnya bersih dan hening. Ada juga Rusia," terangnya.
Ayu mengatakan wisatawan yang menginap di Vila Yeh Baat Jatiluwih by The Lavana biasanya antara satu sampai lima hari. Vila jepun yang ditempati Luciano dan Angelina saat peristiwa longsor terjadi baru beroperasi sekitar enam bulan.
(hsa/nor)