BBPOM Sidak Takjil di Pasar Ramadan Kampung Jawa, Ini Hasilnya

BBPOM Sidak Takjil di Pasar Ramadan Kampung Jawa, Ini Hasilnya

Siti Mu’amalah - detikBali
Jumat, 15 Mar 2024 19:01 WIB
Kepala BBPOM Denpasar saat memberikan penjelasan pengujian sampel takjil di Pasar Ramadan Kampung Jawa, Jumat (15/3/2024). (Siti Muamalah)
Foto: Kepala BBPOM Denpasar saat memberikan penjelasan pengujian sampel takjil di Pasar Ramadan Kampung Jawa, Jumat (15/3/2024). (Siti Mu'amalah)
Denpasar -

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar menggelar inspeksi mendadak (sidak) jajanan berbuka puasa atau takjil di Denpasar, Bali, Jumat (15/3/2024). Hasilnya semua jajanan takjil memenuhi syarat edar.

"Semuanya memenuhi syarat. Jadi kami tidak menemukan produk kemasan rusak, tanpa izin edar, kedaluwarsa, jadi hasil sementara ya. Nanti kami sampai enam minggu melakukan intensifikasi ini. Nanti hasil akhirnya akan kami informasikan kembali," ungkap Kepala BBPOM Denpasar I Gusti Ayu Adhi Aryapatni di Pasar Ramadan Kampung Jawa, Denpasar, Bali, Jumat.

Aryapatni menjelaskan untuk sidak hari ini timnya mengambil sampel di dua tempat sentral takjil, yakni di Ubung dan Pasar Ramadan Kampung Jawa. Total sebanyak 24 sampel jajanan takjil yang diperiksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"24 sampel pangan siap saji terdiri dari jajan pasar, ada es kolak, es gula, sate lilit, pepes ikan, pepes cumi, tahu isi, apem, sambal terasi, yang kami curigai rhodamin. Kemudian es mutiara yang berwarna merah yang kami curigai rhodamin b pewarna tekstil, jadi semua sudah kami selesaikan pengujian kemudian hasilnya semuanya memenuhi syarat," tutur Aryapatni.

Di sisi lain, Aryapatni mengimbau kepada masyarakat agar dapat melakukan pengecekan secara kasat mata sebelum membeli takjil atau makanan apapun. Seperti dilihat dari segi penyajiannya misal kebersihan produk, kondisi produk, lingkungan, kebersihan penjual, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Untuk panganan olahan kami imbau selalu cek klik, cek kemasan, cek label, cek izin edar, dan cek kedaluwarsa sebelum membeli," jelas Aryapatni.

Untuk target lokasi sidak, sejauh ini Aryapatni belum bisa memastikan berapa totalnya. Namun, untuk di Denpasar akan dilakukan dua kali pengecekan.

"Kemungkinan puluhan (atau) 60-an bisa juga dan ini seluruh provinsi. Kami akan sasar semua (provinsi)," pungkas Aryapatni.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads