Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar akan mempercepat proyek saluran utilitas jaringan terpadu (SUJT). Hal itu menyusul setelah insiden pengendara motor yang terjatuh lantaran tersangkut kabel menjuntai saat melintas di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, Bali.
Proyek SJUT adalah pekerjaan menurunkan kabel-kabel di tiang listrik yang melintang dan menjuntai hingga ke seberang jalan. Kabel-kabel itu ditata menjadi satu dan diletakkan pada saluran pipa di bawah tanah.
"Adanya insiden kecelakaan akibat dari keberadaan kabel yang semrawut di sebagian ruas jalan di Kota Denpasar, kami dari Perumda akan mempercepat proses penyelesaian proyek SJUT," kata Tim Pendamping Perumda Bhukti Praja Sewaka Dharma (BPS) Made Ardana, Kamis (29/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ardana menjelaskan pekerjaan merapikan kabel-kabel optik fiber yang semrawut itu sudah dimulai sejak 2022. Namun, hal itu baru dalam tahap perencanaan dengan menggandeng sejumlah pihak. Salah satunya dengan Fakultas Teknik Universitas Udayana (Unud).
"Berdasarkan timeline (jadwal) kami, proyek ini secara teknik akan dimulai pada Oktober 2024," kata Ardana.
Rencananya, lanjut Ardana, ada kabel optik fiber sepanjang 47 kilometer (km) yang akan dirapikan. Namun, rencana tersebut berubah dan hanya sepanjang 20 km kabel yang akan digarap tahun ini.
"Pengurangan ini dikaksanakan mengingat biaya investasi yang relatif tinggi. Sehingga akan dilaksanakan secara bertahap," jelasnya.
Ardana menegaskan, proyek SJUT tersebut akan menangani juntaian kabel optik fiber saja. Perumda, Ardana berujar, tidak dapat menertibkan kabel listrik karena memerlukan perlakuan khusus dan dikerjakan hanya bisa dikerjakan oleh PLN.
"Khusus terkait kabel listrik, pihak PLN sendiri yang akan membuat utilitas di bawah tanah," pungkasnya.
Sebelumnya, dua pemotor bernama Clara Sebayang (26) dan Winda Sari Sebayang (24) tersangkut kabel listrik saat melintas di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, pada Rabu (28/2/2024). Akibatnya, kakak beradik yang berboncengan itu terjatuh hingga terseret sekitar 2 meter ke trotoar.
Clara menuturkan kejadian tersebut bermula saat dirinya dan Winda hendak pulang ke kos di Jalan Teuku Umar, Denpasar. Saat melintas di lokasi kejadian, Winda melihat ada pengendara motor lain yang lebih dahulu terjatuh lantaran tersangkut kabel. Pecahan kaca motor pengendara itu bahkan sempat mengenai mata Winda.
Sontak, Winda banting setir dan mencoba menghindari pengendara motor tersebut. Saat itulah, lehernya tersangkut kabel hingga keduanya jatuh tersungkur ke trotoar. Clara dan adiknya lantas dilarikan ke RSUP Prof Ngoerah, Denpasar. Clara mengalami memar dan luka lecet bekas jeratan kabel.
(iws/iws)