Denpasar Kini Berusia 236 Tahun, Ini 3 Tantangannya

Denpasar Kini Berusia 236 Tahun, Ini 3 Tantangannya

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 26 Feb 2024 10:58 WIB
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara seusai  upacara bendera terkait HUT Kota Denpasar ke 236 di Lapangan Lumintang Denpasar, Bali, Senin (26/2/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Foto: Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara seusai upacara bendera terkait HUT Kota Denpasar ke 236 di Lapangan Lumintang Denpasar, Bali, Senin (26/2/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)
Denpasar -

Kota Denpasar kini berusia 236 tahun. Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara membeberkan ada tiga tantangan yang masih diselesaikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar. Di antaranya persoalan air minum, semrawutnya jaringan kabel utilitas di udara, hingga masalah sampah.

Terkait persoalan air minum khususnya di Monang Maning, Desa Tegal Kertha, Denpasar, Pemkot Denpasar telah melakukan CSR dengan Korea Selatan soal smart water management. Sementara terkait jaringan kabel utilitas telah dilakukan feasibilty study dan akan segera ditangani oleh Perumda Bukti Praja Kota Denpasar.

"Urusan sampah ini, kami secara jujur sampai sekarang pihak ketiga (di TPST) belum maksimal. Kami menunggu tindakan tegas dan kami sudah buatkan peringatan," papar Jaya Negara di Lapangan Lumintang Denpasar, Bali, pada Senin (26/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, telah ada pihak lainnya yang ingin mengambil alih TPST. Hanya saja hal tersebut belum bisa dilakukan karena Pemkot masih terbentur dengan mekanisme aturan yang harus pihaknya penuhi.

"Sebagai komitmen kami untuk memperbaiki masalah tersebut di bekas pasar loak (Jalan Gunung Agung, Denpasar) yang sebelumnya tempat sampah, kami jadikan puskesmas ibu dan anak," terangnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Jaya Negara menyebut pencapaian Pemkot Denpasar. Yakni telah melakukan toleransi. Contohnya memberikan insentif sebesar Rp 1 juta bagi perwakilan pemuka agama di Denpasar, serta BPJS ketenagakerjaan dan kesehatan.

"Artinya, agar beliau benar-benar bisa mengayomi umat dengan baik. Kalau dilihat dari segi jumlah memang belum maksimal. Tapi, kami akan terus berupaya ke depannya memberikan yang terbaik," jelasnya.

Jaya Negara juga mengapresiasi partisipasi masyarakat yang selama ini turut aktif dalam membangun Denpasar. Khususnya dalam hal tradisi dan seni.

Dia mengaku hal tersebut terlihat dari respons positif masyarakat dalam Kasangan Festival yang rutin digelar Pemkot Denpasar. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam mengikuti program bank sampah di tingkat banjar.




(nor/gsp)

Hide Ads