Serangan Umum 1 Maret, 10 Fakta Penting yang Wajib Kamu Ketahui!

Serangan Umum 1 Maret, 10 Fakta Penting yang Wajib Kamu Ketahui!

Rusmasiela Mewipiana Presilla - detikBali
Jumat, 01 Mar 2024 03:30 WIB
Peringatan Serangan Umum 1 Maret di Jogja
Peringatan Serangan Umum 1 Maret di Jogja. Foto: Heri Susanto/detikJateng
Denpasar - Serangan Umum Satu Maret menjadi salah satu peristiwa bersejarah yang mempengaruhi jalannya peristiwa politik di Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Serangan satu Maret ini terjadi di Yogyakarta.

Serangan ini dilakukan serentak oleh TNI dan rakyat terhadap pasukan Belanda. Berikut 10 fakta penting yang wajib kamu ketahui terkait serangan umum 1 Maret.

1. Tujuan untuk Merebut Wilayah Yogyakarta

Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan kelanjutan dari Agresi Militer Belanda II yang memiliki tujuan untuk merebut wilayah Republik Indonesia dengan Yogyakarta sebagai sasaran utama. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu, pusat pemerintahan Indonesia berada di Yogyakarta.

2. Dipimpin Soeharto

Serangan ini dipimpin oleh Presiden kedua kita, Soeharto, yang pada saat itu masih menjabat sebagai Letnan Kolonel.

3. Tujuan Utama

Tujuan utamanya adalah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI masih eksis, begitu pula dengan pemerintahan RI. Sehingga dunia, khususnya Belanda tidak bisa semena-mena terhadap Indonesia karena sejatinya Indonesia masih punya kekuatan. Hal ini dianggap penting demi meningkatkan semangat dan harapan rakyat.

4. Dampak Serangan Umum

Dampak dari Serangan Umum 1 Maret 1949 dapat sangat besar, meskipun harus adanya korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dalam peristiwa ini.

Akan tetapi, peristiwa ini membawa dampak positif yang jauh lebih besar lagi. Misalnya mendapat pengakuan dunia bahwa kekuatan militer Indonesia dinilai masih ada, terjaganya kedaulatan Indonesia hingga sekarang, didapatkannya bantuan tekanan dunia internasional kepada Belanda, patahnya propaganda Belanda hingga secara internal yakni kepercayaan rakyat terhadap militer RI pun kembali pulih.

5. Pemicu

Pemicu terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah Propaganda Belanda yang mengatakan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sudah hancur. Selain itu Belanda juga mengatakan bahwa Indonesia tidak memiliki tentara meskipun sudah merdeka.

6. Persiapan

Persiapan Serangan Umum 1 Maret ini tentunya melibatkan persiapan yang matang, termasuk perencanaan militer, pengumpulan intelijen, dan koordinasi antara berbagai kelompok atau pasukan.

Diawali dengan pertemuan rahasia yang terjadi antara Letkol Soeharto dengan Sultan Hamengkubuwono IX, membuat persiapan pasukan Wehrkreise III yang terbagi ke dalam 7 Sub-Wehrkreise di seluruh Yogyakarta, membuat skema serangan, bekerja sama dengan orang sipil hingga menyiapkan segala keperluan logistik.

7. Respons Serangan Umum

Respons terhadap Serangan Umum Satu Maret dapat bervariasi. Mulai dari upaya pencegahan sebelumnya hingga respons militer langsung.

Belanda menggambarkan serangan yang terjadi sebagai serangan mendadak pada pagi buta. Awal serangan dimulai pada pukul 04.00 dengan penembakan terhadap pos-pos Belanda di perbatasan Kota Yogyakarta.

Dilanjutkan dengan serangan terus-menerus di dalam kota mulai pukul 06.00 dari arah barat dan selatan. Diperkirakan jumlah pasukan Indonesia yang terlibat mencapai tidak kurang dari 2.000 orang.

Di sisi lain, pasukan Belanda yang mempertahankan Kota Yogyakarta terdiri dari satu batalyon tempur yang diperkuat oleh pasukan parasut, satuan lapis baja, unsur satuan bantuan tempur, dan bantuan administrasi. Di sekitar Yogyakarta, pasukan Belanda juga disiagakan dengan kekuatan hampir satu brigade.

8. Reaksi Internasional

Reaksi Internasional terhadap Serangan ini tentunya sangat berdampak besar bagi Indonesia. Di antaranya mendukung RI di forum PBB hingga mendorong perubahan sikap Amerika Serikat yang akhirnya memukul mundur Belanda agar berunding dengan Indonesia.

9. Perubahan Politik

Perubahan politik yang diakibatkan oleh serangan ini tentunya Indonesia yang mendapat kesempatan berupa tawaran perundingan di Dewan Keamanan PBB. Sehingga Indonesia yang sanggup mempertahankan kedaulatannya bahkan sampai saat ini.

10. Pelajaran yang Dapat Dipetik

Meskipun tragis, pelajaran yang dapat kita petik dari peristiwa ini adalah tentang pentingnya menjaga stabilitas politik, perdamaian, dan penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik.

Serangan Umum Satu Maret adalah peristiwa yang seringkali memiliki dampak yang mendalam dan meluas, dan memahami dinamikanya dapat membantu dalam upaya mencegahnya di masa depan.

Artikel ini ditulis oleh Rusmasiela Mewipiana Presilla peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(nor/nor)

Hide Ads