"Sementara 11 korban lainnya mengalami luka-luka, dengan dua korban dalam kondisi kritis," ungkap Kepala IGD Rumah Sakit Umum (RSU) Negara Ngurah Putu Puja Astawa, Sabtu.
Detik-detik Petir Menyambar
Sri Nawang, salah seorang saksi, mengatakan hujan deras melanda wilayah itu sejak pukul 15.00 Wita. Sri mengaku tidak berani keluar saat gemuruh menggelegar.
"Suami saya melihat ada sambaran petir ke arah gubuk itu," ungkap Sri.
Beberapa saat kemudian, dia mendapat informasi bahwa ada 12 orang petani di dalam gubuk yang tersambar petir. Sri tak mengetahui pasti kondisi para korban.
![]() |
Salah seorang korban selamat, Made Sariani, menuturkan awalnya mereka tengah memanen semangka. Menjelang sore, hujan lebat disertai petir melanda kawasan itu.
Mereka kemudian memilih berteduh di gubuk tengah sawah. Sekitar pukul 16.00 Wita, gemuruh menggelegar dan petir menyambar. Sariani dan belasan kawannya tersambar.
"Saat sadar, saya sudah berada di pinggir gubuk dalam keadaan kaku dan tidak bisa bergerak," ungkap Sariani di RSU Negara, Sabtu.
Saat tersadar, Sariani melihat rekan-rekannya yang lain juga pingsan. Perempuan berusia 51 tahun itu bergegas meminta pertolongan kepada warga sekitar.
"Ada sopir truk pengangkutan semangka yang ikut menolong. Kami kemudian dibawa ke rumah sakit," tutur Sariani.
Daftar Korban Selamat
- I Ketut Wiasa (60), warga Banjar Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.
- Ni Komang Ayu Sri Supriyani (39), warga Banjar Anyar Atembles, Kelurahan Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
- Ni Nyoman Ratni (60), warga Banjar Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.
- Ni Kadek Suardani (49), warga Banjar Munduk, Kelurahan Pohsanten, Kecamatan Mendoyo.
- Wayan Murdani (28), warga Kelurahan Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.
- Ni Nyoman Toni (65), warga Banjar Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.
- Made Sariani (51), warga Banjar Sekar Panca Sari, Kelurahan Mendoyo Dauhtukad, Kecamatan Mendoyo.
- Ketut Wati (46), warga Banjar Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.
- Ni Luh Sutratini (50), warga Banjar Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.
- I Ketut Nalya (57), warga Banjar Delod Berawah, Desa Delodberawah, Kecamatan Mendoyo.
- Ketut Sulasih (60), warga Banjar Delod Berawah, Desa Delodberawah, Kecamatan Mendoyo.
Atap Balai Banjar Tersambar Petir hingga Terbakar
Sementara itu, petir juga menyambar atap bangunan Balai Banjar Koripan Tengah di Desa Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu malam. Bahkan, atap bangunan tersebut terbakar setelah tersambar petir.
Api yang muncul di atap bangunan itu kemudian menjalar ke saluran listrik. Api lalu merembet ke sisi atap lainnya yang terbuat dari kayu.
Warga yang berdatangan ke lokasi tidak bisa berbuat banyak. Sebab, bangunan atap yang tinggi tidak bisa dijangkau jika penyiram air menggunakan alat seadanya.
![]() |
Kepala Seksi Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran Kabupaten Klungkung I Gede Erwan Supriantana menjelaskan masyarakat sempat mendengar suara gemuruh dan petir menyambar. Beberapa saat kemudian, api muncul di atap dan menjalar ke aliran listrik di balai banjar tersebut.
"Kejadian sekitar pukul 19.19 Wita, laporan masuk ke Damkar Klungkung. Tiga unit damkar diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penanganan," kata Erwan Supriantana.
Erwan mengatakan proses pemadaman dilakukan dari pukul 19.25 sampai pukul 20.30 Wita. Petugas memerlukan 4 ribu hingga 6 ribu liter air untuk menjinakkan si jago merah.
"Selama proses pemadaman juga terjadi hujan, untuk itu kami sempat menghubungi PLN memastikan listrik dimatikan sementara di jalur tersebut," pungkasnya.
(iws/iws)