Sejumlah peristiwa populer menarik perhatian pembaca detikBali selama sepekan terakhir. Salah satunya, viral kawasan wisata Kintamani, Bangli, diserbu oleh lalat.
Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) I Putu Sudiarta mengatakan serbuan lalat terjadi karena maraknya penggunaan kotoran ayam sebagai pupuk kandang.
Kemudian, polemik pajak hiburan yang naik menjadi 40 persen sampai 75 persen membuat para pelaku usaha spa di Bali berteriak. Sebab, dalam aturan tersebut, spa dianggap bagian dari hiburan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampanye cawapres Gibran Rakabuming Raka menarik perhatian cukup besar. Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu berkampanye di Kota Denpasar dan Buleleng pada Selasa (9/1/2024). Dia menerima aspirasi dari para simpatisan.
Terakhir, ada kabar pasangan suami istri (pasutri) yang menggegerkan Klungkung. WM yang dikenal sebagai ketua atau koordinator pecalang ditemukan meninggal dunia di Pantai Gunaksa, Dawan, Klungkung, Jumat (12/1/2024). Berikut rangkumannya.
1. Serbuan Lalat di Kintamani
Populasi lalat yang menyerbu wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dan sekitarnya viral di media sosial (medsos). Serangga yang menyerbu kawasan Kintamani ini diduga adalah lalat rumah dengan nama ilmiah Musca domestica.
Akademisi Fakultas Pertanian Universitas Udayana (Unud) I Putu Sudiarta mengatakan serbuan lalat terjadi karena adanya habitat. Kotoran ayam yang masih mentah menjadi habitat lalat rumah untuk bertelur. Kotoran ayam itu lazim digunakan sebagai pupuk kandang di sana.
"Nah terkait dengan fenomena yang ada di Bangli, itu kalau dari segi ilmiah tentu berarti ada habitatnya. Di mana habitatnya? Itu ada di kotoran ayam," kata Sudiarta kepada detikBali, Senin (8/1/2024).
Kotoran ayam banyak ada di kawasan Kintamani karena memang sangat dibutuhkan oleh para petani. Mereka menggunakan kotoran ayam untuk keperluan budidaya kubis, bawang ataupun berbagai jenis tanaman lainnya.
Para petani kemudian mendatangkan pupuk kotoran ayam dalam jumlah besar dan bisa mencapai berton-ton. Pupuk yang masih mentah berisi jutaan telur yang berubah menjadi larva, pupa, dan tumbuh menjadi lalat dewasa yang menyerang kawasan Kintamani.
"Nah itulah yang menjadi tempat tinggalnya. Nah secara ilmiah seperti itu," ujar pria yang kini tengah menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian Unud itu.
Sudiarta mengatakan lalat adalah serangga yang mempunyai kehidupan metamorfosis sempurna. Lalat betina awalnya bertelur dan telur berubah menjadi larva. Larva berubah menjadi pupa dan selanjutnya menjadi lalat dewasa.
Merebaknya populasi lalat di Kintamani, selain disebabkan karena banyaknya penggunaan pupuk ayam, juga didukung dengan lingkungan yang tepat, baik dari segi suhu dan sebagainya. Sebab, penggunaan kotoran ayam sebagai pupuk juga dilakukan di daerah perkotaan, namun lalat rumah tak merebak sebanyak di kawasan Kintamani.
"Jadi pas sekali, dengan adanya habitat yang pas, kemudian lingkungan yang pas, sumber hidup yang pas sehingga itulah yang menimbulkan (populasi lalat meningkat). Di Bedugul pun banyak sekarang, di Pancasari, tapi tidak sebanyak di Kintamani," tuturnya.
Menurut pantauan detikBali, lalat beterbangan di sejumlah tempat di kawasan Kintamani. Misalkan, di Anjungan Penelokan.
Lalat berkerumun di sejumlah tempat di anjungan tersebut. Salah satunya di gerobak pedagang bakso. Lalat hinggap di gerobak bakso tersebut. Bahkan, serangga itu beterbangan di antara wisatawan dan pedagang.
"Memang ini lagi musimnya," tutur pedagang bakso perempuan itu beberapa hari lalu. Menurut dia, lalat mulai banyak saat memasuki Desember.
2. Spa Keberatan Pajak Hiburan 40 Persen
Asosiasi pengusaha spa, terapis, hingga badan usaha kesehatan tradisional di Bali keberatan dengan kenaikan pajak hiburan 40 persen. Mereka berkukuh bahwa usaha spa maupun mandi uap tak layak dikategorikan ke dalam pajak hiburan.
"Sesuai KBLI (klasifikasi baju lapangan usaha Indonesia) yang kami pakai untuk mengurus izin, (spa) itu kategori jasa kesehatan dan kebugaran, bukan jasa hiburan. Dari sisi aturan pariwisata, ini pun salah kamar. Spa harusnya masuk kesehatan, bukan hiburan," kata pelaku usaha spa, I Gusti Ketut Jayeng Saputra, di Legian, Badung, Bali, Jumat (12/1/2024).
Para pelaku usaha spa telah mengajukan permohonan pengujian materi (judicial review) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Adapun, kenaikan pajak itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD).
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 itu mengatur kenaikan pajak barang dan jasa tertentu (PJBT) dari 15 persen menjadi 40 persen dan maksimal 75 persen. Terdapat 12 objek pajak khusus terkait pajak hiburan dan kesenian.
Menurut UU tersebut, spa dikategorikan sebagai jenis pajak kesenian dan hiburan. Usaha spa dipungut sebesar 40 persen bersama dengan kategori tempat karaoke, kelab malam, bar, hingga diskotek.
Menurut Jayeng, jika ditarik sesuai paradigma pajak hiburan, spa juga tidak tepat dikategorikan sebagai hiburan. "Spa bukan jasa penyelenggaraan tontonan, pertunjukan, permainan. Apalagi suatu keramaian untuk dinikmati. Ini sudah tidak cocok," tegasnya.
Ia lantas menyoroti kategori panti pijat yang diklasifikasikan ke dalam pajak hiburan dan tetap dikenai pungutan 10 persen. Ia menilai kategori spa seharusnya juga bisa dimasukkan dalam kategori tersebut.
Sesuai Permenkes Nomor 8/2014, kata Jayeng, spa digolongkan ke dalam pelayanan kesehatan. Sementara itu, klasifikasi KBLI dalam pengajuan izin usaha menempatkan spa sebagai usaha yang mencakup jasa kesehatan dan perawatan yang memadukan metode tradisional dan modern secara holistik.
"Aktivitas ini menggunakan air dan pendukung perawatan lainnya berupa pijat menggunakan ramuan, terapi aroma, latihan fisik, terapi warna, terapi musik, makanan dan minuman. Terapis pun adalah orang terlatih," jelasnya.
Jayeng berharap kebijakan kenaikan pajak spa itu bisa dibatalkan. "Kami berharap agar dibatalkan atau menunda penerapan pajak 40 persen dan dikembalikan ke 12,5 persen atau di daerah lain 15 persen sebelum ada hasil dari MK," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan industri spa di Bali tak akan dikenakan kenaikan pajak hiburan 40 persen hingga 75 persen. Dia menegaskan spa Bali termasuk kategori kebugaran, bukan hiburan.
"Tadi jelas Pak Kadis (Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun) menyampaikan industri spa tidak termasuk yang (kena pajak) 40-75% karena itu bukan (kategori) hiburan, tapi adalah kebugaran," kata Sandi dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno (WBSU), Rabu (10/1/2024).
Sandiaga kemudian merespons soal apakah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD) yang dinilai akan mematikan usaha industri spa. Menurutnya, filosofi dari kebijakan pemerintah ini adalah memberdayakan dan memberikan kesejahteraan, bukan untuk mematikan.
"Jadi, jangan khawatir. Para pelaku (usaha spa) tetap akan kami fasilitasi," ujarnya.
Dia juga memastikan bahwa UU tersebut tidak akan mematikan usaha industri spa. Sebab, industri spa di Bali merupakan bagian wellness dan bukan hiburan. Menurutnya, dalam memperoleh kebugaran, selama ini industri spa di Bali menggunakan rempah-rempah, khususnya minyak yang diproduksi dengan kearifan budaya lokal setempat.
3. Beragam Permintaan Saat Gibran Kampanye di Bali
Cawapres Gibran Rakabuming Raka berkampanye di sejumlah daerah di Bali, Selasa (9/1/2024). Dalam kampanye tersebut, beberapa tokoh, simpatisan, pengusaha, hingga kreator konten menyampaikan sejumlah permintaan.
Gibran menampung beragam permintaan tersebut dan berjanji untuk melakukan pemerataan ekonomi di Bali utara jika terpilih sebagai wakil presiden.
Saat ke Buleleng, relawan dan simpatisan Prabowo-Gibran meminta kepastian kelanjutan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi, Bandara Bali Utara, hingga mengoperasikan lagi SMA Bali Mandara.
"Permintaan kami khususnya kelanjutan dari Bandara Bali Utara. Satu lagi, Sekolah Bali Mandara jangan ditutup, itu khusus Bali utara," ujar Ketua Tim 8 Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP), Jero Krisna.
Untuk diketahui, Gubernur Bali 2018-2023, Wayan Koster, memangkas anggaran SMA Bali Mandara. Padahal, SMA berasrama tersebut dikhususkan untuk anak-anak kurang mampu dan gratis.
Menurut Krisna, proyek Tol Gilimanuk-Mengwi yang terbengkalai juga harus dipastikan kelanjutannya. Kemudian, menuntaskan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung.
"Ini kami titipkan ke Mas Gibran mohon nanti disampaikan ke Pak Prabowo," minta Krisna.
Menanggapi aspirasi tersebut, Gibran mengatakan akan mengkaji ulang. Dia menyatakan komitmennya dalam pemerataan pembangunan. Namun, dia meminta masyarakat Buleleng bersabar.
"Bapak ibu perlu bersabar, Bandara Buleleng kami kaji ulang, dan juga pembangunan lain yang ada di Bali utara," katanya.
Menurutnya, pembangunan di Buleleng harus membuka titik-titik pertumbuhan ekonomi baru sehingga tercipta pemerataan ekonomi di Bali.
"Kami ingin juga titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Bali utara, kami ingin juga nanti bandara terbangun bisa buka lapangan pekerjaan yang banyak," ungkap Gibran.
Berikutnya, tokoh Puri Buleleng, Anak Agung Wiranata, menyampaikan usulan kepada Gibran agar ibu kota Bali dipindah dari Denpasar ke Buleleng. Hal itu disampaikan dalam salah satu agenda kampanye bertajuk 'Gibran Mendengar' yang dihadiri sejumlah tokoh adat dan masyarakat di Gedung Mr. I Ketut Pudja, Buleleng, Selasa.
"Ibu kota Provinsi Bali dulu di Buleleng. Agar dikembalikan ke sini sehingga ada pemerataan," ujar Wiranata.
Menurut Wiranata, pemindahan ibu kota penting untuk pemerataan pembangunan di Bali. Sebab, selama ini perekonomian hanya terfokus di Bali selatan.
Selain itu, Wiranata juga meminta agar pembangunan Bandara Bali Utara dilanjutkan. Jika berdasarkan kajian tidak bisa terealisasi, maka dia meminta agar pemanfaatan eks Pelabuhan Buleleng dioptimalkan.
Wiranata membeberkan dulu eks Pelabuhan Buleleng bernama Pelabuhan Sunda Kecil. Banyak kapal dagang yang singgah ke pelabuhan tersebut pada masa itu.
"Ini pelabuhan kuno. Dulu dikenal dengan nama Sunda Kecil. Pelabuhannya di sini," jelasnya.
Mendengar usulan tersebut, Gibran membenarkan selama ini terjadi ketimpangan pembangunan di Bali utara dan selatan. Dia kembali menegaskan akan mengkaji ulang rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Terlebih, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, sudah melebihi daya tampung atau overload.
"Kami lihat nanti apakah pengambilan keputusan bandara ini (Bandara Bali Utara) tepat atau tidak," papar Gibran.
Pengusaha muda bernama Dimas Akira mengeluhkan pajak hiburan yang naik 40 persen di acara 'Gibran Mendengar' di Kuta, Badung, Selasa. "Mengenai baru-baru ini tentang pajak naik 40 persen yang ingin saya tanyakan, apa yang Mas Gibran lakukan jika terpilih?" tanya Dimas.
Dimas melihat Bali saat ini sudah tidak seramai dahulu. Akibatnya, berimbas pada pelaku usaha pariwisata di Bali.
Pria yang juga bekerja sebagai disc jockey (DJ) itu menilai banyak wisatawan yang kini lebih memilih negara lain untuk berwisata dibandingkan Pulau Dewata.
Mendengar keluhan tersebut, Gibran mengatakan pajak hiburan menjadi 40 persen sangat memberatkan. Apalagi pasca pandemi COVID-19.
"Untuk masalah pajak tadi memberatkan ya apalagi pasca COVID, oke-oke," jawab Gibran.
Oleh sebab itu, Gibran akan menampung seluruh aspirasi yang disampaikan oleh beberapa influencer atau pemengaruh dan pengusaha muda di Bali.
"Ya tadi dikeluhkan, nanti kami tampung masukan-masukannya ya," tandas Gibran.
Gibran juga mendapat usulan soal pentingnya pembangunan jalur kereta yang menghubungkan Denpasar dengan Buleleng. Ini disampaikan oleh seorang pengusaha asal Buleleng, Dina, dalam acara 'Gibran Mendengar'.
Awalnya, Dina mengeluh adanya ketimpangan di Bali utara dan selatan. Khususnya dari segi transportasi umum.
"Kami benar-benar tidak ada transportasi umum yang menghubungkan antara Buleleng dan Denpasar," kata Dina kepada Gibran.
Namun, Gibran malah bertanya apakah Dina setuju atau tidak dengan Bandara Bali Utara.
"Setuju kalau ada bandara?" tanya Gibran.
Ditanya soal itu, Dina dilematis. Dia pun menyarankan agar dibangun transportasi umum seperti kereta.
"Setuju nggak setuju sih mas. Pertama mungkin kalau lihat dari pengalaman kemarin kami pikir memang harus ada second opinion untuk sarana transportasi orang yang mau ke Bali. Kedua, menurut saya mungkin lebih urgent untuk kereta atau apa yang menghubungkan," jawab Dina.
Gibran kembali menanyakan jika dibangunnya Bandara Bali Utara dapat menjadi pertumbuhan ekonomi yang merata di Buleleng.
"Kalau misalnya ada bandara, terus Buleleng jadi titik pertumbuhan ekonomi baru biar pertumbuhan ekonomi merata menurut Ibu gimana?," tanya Gibran lagi.
"Kalau memang untuk perkembangan kami di Buleleng, setuju," jawab Dina.
4. Ketua Pecalang Bunuh Diri Bareng Istri
Pasutri WM dan NM ditemukan tewas diduga bunuh diri di Pantai Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, Jumat petang (12/1/2024). Mereka diduga bunuh diri karena terlilit utang.
Sang suami, WM diketahui merupakan ketua atau koordinator pecalang di salah satu desa adat di sana. Polisi menduga mereka bunuh diri setelah melihat ada botol yang diduga berisi racun di dekat mayat pasutri itu.
Informasi yang diperoleh detikBali, mereka diduga nekat mengakhiri hidup karena terlilit banyak utang. Ada beberapa pesan penagihan utang ditemukan di ponsel WM. Pesan terakhir soal utang yang sudah lewat jatuh tempo diterima WM, pagi tadi, Jumat.
"Tidak ada luka kekerasan, hanya buih dari mulut korban dan memar pada lengan karena panas. Setelah petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), korban dibawa ke RSUD Klungkung," kata Kasatreskrim Polres Klungkung, AKP Anak Agung Made Suantara, Jumat malam.
Paman korban, NY (70), menyebut pihak keluarga tak menyangka keponakannya nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Menurutnya, selama ini tak ada tanda-tanda bahwa pasutri tersebut mengalami masalah.
"Dia tidak pernah cerita kalau ada masalah atau bagaimana. Saya saja kaget sekali dapat info keponakan saya meninggal," ungkap NY.
DISCLAIMER: Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
(hsa/hsa)