Mesin canggih untuk pengolahan air minum asal Jerman dipasang di dua sekolah dasar (SD) di Kabupaten Badung , Bali. Dua institusi pendidikan yang mendapatkan fasilitas pengolahan air minum yakni SDN 1 Kerobokan dan SDN 1 Sibang Kaja.
Fasilitas pengolahan air minum ini disediakan oleh Yayasan Green School Bali melalui kerja sama dengan Best Water Technology, perusahaan teknologi air minum asal Jerman. Fasilitas diberikan agar para siswa tak lagi bergantung pada air minum berkemasan plastik.
"Dengan adanya fasilitas pengolahan air siap minum dan botol minum ini kami berharap siswa-siswi tidak lagi membeli air minum kemasan plastik sekali pakai. Sehingga nantinya akan berdampak untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah," kata Ketua Yayasan Green School Bali Kania Maniasa dalam siaran pers, Sabtu (13/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fasilitas pengolahan air minum terdiri dari pompa air, alat filtrasi, dispenser air minum, dan botol minum. Setiap alat dilengkapi teknologi pemurnian air berkualitas tinggi yang menjamin kualitas air minum bagi siswa-siswi. Unit dispenser dan filtrasi air ini dapat mengolah air perusahaan daerah air minum (PDAM) menjadi air siap minum.
Siswa-siswi di SDN 1 Kerobokan dan SDN 1 Sibang Kaja telah memakai mesin itu sebagai sumber air minum. Data pengukuran penggunaan hingga Jumat (22/1/2024) menunjukan total konsumsi air minum pada dua sekolah itu sudah mencapai 1.228 liter.
Program Manager Yayasan Green School Bali Divo Dewantara mengungkapkan angka tersebut menunjukan bahwa dispenser air siap minum ini telah mengurangi potensi konsumsi air kemasan plastik sekali pakai sebanyak 2.046 botol plastik ukuran 600 mililiter (ml).
"Angka ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan dispenser ini telah mengurangi timbulan sampah di sekolah masing-masing," ungkap Divo.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung Rai Twistyanti Raharja berharap mesin ini dapat mendukung gaya hidup berkelanjutan. Selain itu, fasilitas ini juga dapat dimanfaatkan oleh sekolah sebagai sarana media belajar dan menanamkan kebiasaan positif bagi siswa-siswi.
"Kami berharap untuk sekolah-sekolah penerima bantuan dapat memanfaatkan fasilitas ini sebagai media pembelajaran bagi siswa terkait pelestarian lingkungan, pentingnya mengkonsumsi air, dan meminimalisir penggunaan sampah plastik di sekolah," harapnya.
(nor/gsp)