Keren, Pria Ini Bersedekah kepada Kaum Marginal Lewat Foto

Keren, Pria Ini Bersedekah kepada Kaum Marginal Lewat Foto

Agus Eka Purna Negara - detikBali
Minggu, 24 Des 2023 22:23 WIB
Foto karya fotografer Suryo Banuarum yang memotret kaum marginal sembari bersedekah.
Foto: Istimewa/Instagram @banumoto
Denpasar -

Satu cerita menginspirasi datang dari seorang fotografer di Bali. Aktivitas memotret sambil bersedekah kepada kaum pinggiran ini cukup menarik perhatian netizen.

Lewat akun Instagram @banumoto, pria bernama Suryo Banuarum ini menunjukkan bagaimana menyusuri Kota Denpasar setiap pagi dan bertemu satu atau dua sosok pekerja keras lanjut usia di jalanan. Mulai dari pedagang sampai pemulung barang bekas.

Alih-alih mengusung konsep headshots atau potrait, Banu membujuk orang itu agar mau berpose. Di akhir sesi, sambil berbincang singkat, pria 40 tahun itu menyelipkan uang Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu ke tangan orang-orang yang dipotretnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya mereka terharu. Mereka senang ada yang membantu, memberikan doa terbaik kepada saya. Saya juga senang sudah bisa bantu walaupun tidak banyak," ungkap Banu pada detikBali, baru-baru ini.

Banu sedari lama punya misi berbagi rezeki kepada kaum marginal. Konsep fotografi sambil bersedekah ini dia mulai di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah, saat pandemi COVID-19 merebak. Kini dia punya lebih dari 9.000 pengikut di Instagram.

ADVERTISEMENT
Foto karya fotografer Suryo Banuarum yang memotret kaum marginal sembari bersedekah.Foto karya fotografer Suryo Banuarum yang memotret kaum marginal sembari bersedekah. Foto: Istimewa/Instagram @banumoto

Belakangan dia melanjutkan misi itu di Bali. Kata Banu, orang-orang yang dijadikan objek foto dipilih secara acak. Pernah satu ketika, Banu menemui kesulitan mencari orang-orang yang dirasa layak dipotret dari sisi human interest maupun secara taraf ekonomi layak dibantu.

"Jadi murni random, acak saja dan itu tidak mudah di Bali. Saat kami foto, diusahakan cepat supaya tidak menarik perhatian banyak orang. Jadi mereka yang difoto pun tidak berharap diberi uang, atau malah tidak tahu," terangnya.

Banu bercerita, uang yang dibagikan tersebut adalah kiriman para donatur dari berbagai kalangan. Meski tidak banyak sampai berjuta-juta, kata Banu, apresiasi masyarakat sangat bagus. Setidaknya ia bisa terus membagi donasi yang terkumpul dan membaginya secara merata.

Konten yang ia bangun berjalan konsisten. Terbukti, tiap pekan, Banu berhasil menemui orang-orang di jalanan dan membagi video setiap Jumat di akun media sosial Instagram.

"Sederhana saja. Sebetulnya saya kedepankan konsep foto itu, sebagai bentuk idealisme. Jadi (bagi-bagi uang) lebih bermanfaat saja ke banyak orang. Selain itu, saya anggap konten ini bentuk pertanggungjawaban uang donatur itu," katanya.

Banu tidak menyangkal ada saja yang menghujat aksi tersebut. Ada yang menuding konten fotografi sambil bagi-bagi uang sengaja dirancang untuk menarik perhatian. Ada juga yang menuding Banu cuma pamer harta.

"Kok uangnya dikasih lihat? Kenapa dikasih lihat, dipertontonkan begitu,' ada yang komentar begitu. Kalau uang saya pribadi, tidak perlu saya ekspos, juga tidak apa-apa," sebut Banu.

Terlepas dari apapun, Banu berharap konten yang dia buat bisa menginspirasi banyak orang. Yang jelas, ia turut senang bisa bersedekah kepada orang yang membutuhkan. "Jadi ada keinginan bisa ke kota-kota lain, seluruh Indonesia," pungkas Banu.




(dpw/hsa)

Hide Ads