DLH Buleleng Pastikan Distribusi Sampah ke TPA Bengkala Tidak Terhambat

DLH Buleleng Pastikan Distribusi Sampah ke TPA Bengkala Tidak Terhambat

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Rabu, 03 Jan 2024 18:27 WIB
Situasi TPA Bengkala, Rabu (3/1/2024). Petugas masih berupaya untuk memadamkan kepulan asap dengan menyirami air. (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Situasi TPA Bengkala, Rabu (3/1/2024). Petugas masih berupaya untuk memadamkan kepulan asap dengan menyirami air. (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng Gede Melandrat memastikan tidak ada hambatan atau penyetopan terkait distribusi sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Bengkala. TPA Bengkala terbakar sejak Jumat (29/1/2023).

Melandrat mengatakan DLH sudah melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kini yang tersisa hanya kepulan asap.

"Tidak ada penyetopan. Kemarin diprediksi seperti itu. Ternyata tidak, karena kami sudah menambah luasan," kata Melandrat dikonfirmasi, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya yang dilakukan DLH adalah melakukan pendinginan dengan menyiramkan air ke tumpukan sampah yang masih mengeluarkan kepulan asap. Selain itu, digunakan alat berat untuk membongkar sampah agar tidak terlalu menumpuk. Sehingga bisa mengurai kepulan asap.

Melandrat menyebut kepulan asap tersebut terjadi akibat faktor cuaca. Sebab di daerah tersebut belum terjadi hujan.

ADVERTISEMENT

"Gas metan yang memicu asap tersebut. Karena memang di sana belum pernah ada hujan, sehingga terjadi pemanasan suhu di TPA Bengkala," jelasnya.

Dengan segala upaya yang dilakukan, kata Melandrat, kini kepulan asap sudah berkurang. Adapun luas area yang terbakar sekitar 50 are yang berada di pinggir bawah TPA Bengkala.

"Kami sudah foto drone ternyata tidak banyak. Hanya pinggiran saja yang keluar asap sekitar 50 are. Di sisi bawah," imbuhnya.

Sebagai bentuk pencegahan agar TPA Bengkala tidak kembali terbakar, DLH akan membuat selokan di setiap blok tumpukan sampah. Selokan ini dibuat untuk mempermudah air hujan meresap ke dalam tumpukan sampah. Rencana ini juga akan diusulkan ke pemerintah pusat.

"Ini tentu (memerlukan) anggaran besar dan juga bisa disupport pusat. Nanti kami buatkan kajiannya. Teman-teman di PU buat kajian teknisnya. Kami sama-sama bawa ke pusat," tandasnya.




(nor/nor)

Hide Ads