Puluhan kepala sekolah (kepsek) di Kabupaten Karangasem, Bali, mengundurkan diri dan ingin menjadi guru. Alasannya beragam, mulai dari sakit, kecilnya tambahan penghasilan pegawai (TPP), hingga tanggung jawab kepsek yang besar.
Kepsek SD Negeri 2 Gegelang, I Wayan Badrawan, mengungkapkan tanggung jawab dan pekerjaan kepsek dua kali dari guru biasa. Padahal, TPP yang diterima hanya selisih Rp 150 ribu.
"Kepsek itu mempunyai tanggung jawab yang besar, mulai dari pembelajaran, pengawasan, dan lainnya," kata Badrawan, kepada detikBali, Rabu (13/12/2023). Selain itu, kepsek juga bertugas mengisi kelas kosong jika ada guru yang tidak bisa mengajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badrawan menjelaskan kepsek juga harus membuat sejumlah laporan. Padahal, sebagian kepsek berusia di atas 40 tahun yang sulit menggunakan komputer. Walhasil, mereka harus meminta bantuan kepada guru atau pegawai yang lainnya untuk membuat laporan.
Kepsek, Badrawan melanjutkan, juga harus bertanggung jawab terkait penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selain itu, kepsek kerap dicari orang tua murid ketika siswa terlibat masalah di maktab.
"Sebagai kepsek juga harus bisa menjadi contoh bagi guru-guru yang lainnya. Jadi kami harus berusaha datang paling awal ke sekolah dan pulang paling akhir," papar Badrawan.
Hal senada juga dikatakan oleh salah satu Kepsek SMP Negeri 3 Manggis, Ni Wayan Sutarmi. Menurut dia, salah satu tugas kepsek adalah bertanggung jawab terkait penggunaan dana BOS.
Kepsek, Sutarmi melanjutkan, juga bertugas mengawasi guru dan siswa supaya pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kepsek juga kerap memberikan klarifikasi jika muncul masalah di sekolah dan viral.
Menurut Sutarmi, sejumlah tugas itu tak berbading lurus dengan penghasilan kepsek. "Untuk TPP memang kecil dan tidak beda jauh dengan guru biasa, sedangkan tanggung jawab yang kami emban sangat besar," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem I Wayan Sutrisna menerangkan sebagian besar kepsek mengundurkan diri karena sakit seperti jantung. Hal itu diperkuat dengan surat keterangan dokter.
"Untuk saat ini proses pengunduran diri tersebut masih dalam tahap kajian," kata Sutrisna.
Dinas, Sutrisna melanjutkan, baru mengabulkan permohonan pengunduran diri kepsek setelah rampung tahun ajaran baru. Sebab, tidak mungkin ijazah siswa diteken oleh Penjabat kepsek.
"Untuk penggantinya kami sudah ada, karena kami punya sekitar 180 guru penggerak yang siap diangkat menjadi kepsek," paparnya.
Sebelumnya, puluhan kepala sekolah (kepsek) SD dan SMP di Karangasem ramai-ramai mengundurkan diri dari. Salah satu alasannya adalah kecilnya TPP untuk kepsek.
Adapun, TPP kepsek SD di Karangasem sekitar Rp 800 ribu tiap bulan. Sedangkan TPP kepsek SMP sekitar Rp 1,2 juta per bulan.
(gsp/iws)