Puluhan kepala sekolah (kepsek) di Karangasem, Bali, ramai-ramai mengajukan pengunduran diri dari jabatan mereka. Salah satu alasan puluhan kepsek tersebut mengundurkan diri adalah kecilnya tambahan penghasilan pegawai (TPP) untuk jabatan kepala sekolah.
"Karena beban kerja dan tanggung jawab sebagai kepsek cukup besar sedangkan TPP kecil sehingga mereka lebih memilih menjadi guru biasa," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem I Wayan Sutrisna , Jumat (8/12/2023).
Adapun, kepsek yang menganjukan pengunduran diri itu adalah kepsek SD dan SMP.
Sutrisna mengungkapkan TPP yang diterima kepsek tersebut tidak jauh berbeda dengan tenaga pengajar atau guru biasa. Selisihnya hanya sekitar Rp 150 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia merinci, TPP kepsek SD sekitar Rp 800 ribu tiap bulan, sedangkan TPP kepsek SMP sekitar Rp 1,2 juta per bulan.
"Untuk tahun depan rencananya kami akan menaikkan TPP untuk kepsek, untuk SD menjadi Rp 1,2 juta sedangkan SMP menjadi Rp 1,5 juta per bulan. Saya harap dengan kenaikan ini bisa membuat kepsek lebih semangat," kata Sutrisna.
Sutrisna mengatakan anggaran untuk penambahan TPP bagi kepsek pada 2024 mencapai Rp 2,6 miliar. Dana tersebut untuk 356 orang kepsek SD dan 48 orang untuk kepsek SMP. Penambahan TPP tersebut juga sudah melalui pembahasan dan sudah disetujui oleh Bupati Karangasem.
"Penambahan TPP untuk kepsek tersebut sudah melalui kajian, kalau dulu acuannya pangkat dan golongan namun sekarang kami melihat dari jabatannya. Karena beban kerja menjadi kepsek lebih besar," kata Sutrisna.
Selain masalah TPP, beberapa kepsek di sana juga mengundurkan diri dengan alasan sakit dan urusan keluarga.
(dpw/hsa)