Berangnya PDIP gegara Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Saat Kunker Jokowi di Bali

Round Up

Berangnya PDIP gegara Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Saat Kunker Jokowi di Bali

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 03 Nov 2023 08:43 WIB
Baliho Ganjar-Mahfud dan bendera PDIP dekat lokasi kunjungan Jokowi di Bali, diturunkan Satpol PP.
Baliho Ganjar-Mahfud dan bendera PDIP dekat lokasi kunjungan Jokowi di Bali, diturunkan Satpol PP pada Selasa (31/10/2023). (Foto: Rizki Setyo Samudero/detikBali)
Denpasar -

Kader senior PDI Perjuangan Bali I Nyoman Parta berang dengan pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud Md saat kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Desa Batubulan, Gianyar, Bali. Ia menyebut alasan estetika yang diungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) hanya dibuat-buat.

"Alasan melepas itu kan persoalan estetika. Kalau estetika kan berarti mengganggu keindahan. Lalu kenapa dipasang lagi? Berarti kan alasannya dibuat-buat," ujar Parta di kantor DPD PDIP Bali, Kamis (2/11/2023).

Pria yang juga anggota DPR RI itu menentang keras tindakan-tindakan yang melawan demokrasi. Menurut Parta, demokrasi menjamin sosialisasi politik agar masyarakat mengenal calon pemimpinnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan alasan presiden datang tidak boleh ada baliho. Rasionalitasnya yang saya tidak temukan. Ada presiden datang, baliho harus dilepas, jadi saya tidak menemukan rasionalitasnya," jelas Parta.

Ia mendesak Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya untuk memasang kembali baliho tersebut. "Seharusnya Pemprov pasang lagi, kalau dia disuruh Pj Gubernur Bali menugaskan Satpol PP-nya melepas, dia harus memasang lagi," tegas pria asal Gianyar itu.

ADVERTISEMENT

Baliho Ganjar-Mahfud yang terpajang di sekitar lokasi kunker Presiden Jokowi di Balai Desa Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali, dicopot. Bendera PDIP yang berkibar di wilayah itu juga diturunkan menjelang kedatangan Jokowi pada Selasa (31/10/2023).

Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya membantah pencopotan baliho Ganjar-Mahfud tersebut. Menurutnya, baliho dan atribut partai itu hanya digeser demi menjaga estetika saat Presiden Jokowi berkunjung.

"Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho tersebut agar estetika terjaga," kata Mahendra, Selasa.

Ganjar Sebut Banteng Akan Menyeruduk Saat Terluka

Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menegaskan bahwa banteng tidak pernah cengeng. Menurutnya, banteng akan menyeruduk jika ada yang melukainya.

Hal itu diungkapkan Ganjar saat merespons situasi politik yang terjadi saat ini. Salah satunya terkait penurunan baliho Ganjar-Mahfud saat kunjungan Presiden Jokowi, Selasa lalu.

"Banteng tidak pernah cengeng. Tapi kalau banteng dilukai, maka banteng akan nyeruduk semuanya," kata Ganjar saat diskusi santai di kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Kamis (2/11/2023).

Ganjar merasa kejadian di Gianyar sangat luar biasa. Namun, ia sebenarnya tidak terlalu peduli karena hal itu merupakan urusan PDIP Bali.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian mengungkapkan sejumlah warga enggan menyambut Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Desa Batubulan, Gianyar, Bali. Padahal, warga biasanya antusias dengan kedatangan Jokowi.

"Tapi suara yang mengharuskannya saya satu saja. Beberapa rumah maksudnya warganya mengunci diri tidak mau keluar rumah, ada apa bahkan saya dengar diminta untuk keluar rumah nggak mau," ungkap Ganjar.

Ganjar mengaku tidak mengetahui alasan warga sekitar tidak banyak keluar saat Jokowi datang. "Tapi itulah kita coba tetap jaga kondisi agar semua menjadi kondusif. Tapi saya yakin kita tidak akan pernah digeser," imbuh Ganjar.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads