Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose mengantisipasi berubahnya rute peredaran narkoba. Perubahan rute perbedaan narkoba bisa saja terjadi akibat perubahan geopolitik dunia.
"Geopolitik sekarang kita juga sudah berubah di dunia sehingga memungkinkan (perubahan) rute dan sebagainya, itu ada sehingga kami harus antisipasi," kata Golose di salah satu hotel di kawasan Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (24/10/2023).
Golose mengatakan masalah paket kurir lewat pesawat hingga kokain dapat dikatakan sangat sedikit masuk ke Indonesia saat pandemi COVID-19. Namun, dengan dunia yang sudah terbuka dan geopolitik yang saat ini telah berubah, maka ada kemungkinan perubahan rute peredaran narkoba perlu diantisipasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu perlu kerja sama, minimal kami dalam naungan United Nation. Kemudian kami juga saling mengenal saling tahu juga dengan semua kepala yang berkaitan atau head of narcotics," ujar Golose.
Golose mengungkapkan narkotika jenis metamfetamin rata-rata masuk ke Indonesia lewat laut. Sementara marijuana atau ganja justru banyak diproduksi di dalam negeri.
Jenderal polisi bintang tiga itu pun mengeklaim sudah banyak ganja yang dapat dimusnahkan. "Kami tahun ini sudah melaksanakan delapan kali pemusnahan ladang ganja dengan menyita berton-ton yang kami musnahkan," terangnya.
Sementara untuk metamfetamin, Mantan Kapolda Bali itu menyebut sudah sebanyak 5,5 ton yang berhasil disita oleh aparat penegak hukum. Jumlah itu terhitung hingga September 2023.
"Nah (jumlah) ini juga indikasi betapa banyaknya yang masuk ke Indonesia dan berapa negara kita harus melindungi warganya," jelas Golose.
(nor/dpw)