Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama memperingatkan Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya agar tidak sembarangan menangani proyek. Adi mengingatkan Mahendra supaya proyek yang ditangani tidak mangkrak.
"Saya bilang, Pak Pj (Gubernur Bali) tolong hati-hati berencana. Nanti kalau sudah groundbreaking seperti jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, beberapa kali sampai sekarang belum ada titik terang," kata Adi setelah pertemuan dengan Mahendra di kantor DPRD Bali, Kamis (5/10/2023).
Adi mencontohkan proyek pembangunan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi yang masih mangkrak sejak April 2023 lalu. Padahal, lanjutnya, proyek itu sudah groundbreaking. Dia mendapat informasi bahwa konsorsium proyek tersebut tidak berjalan dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, jika hal itu terjadi pada proyek LRT, masyarakat akan mulai tidak percaya dengan kinerja Pemerintah Provinsi Bali. Untuk itu, Adi menyarankan Mahendra soal kepastian anggaran sebelum memulai proyeknya.
"Saya khawatir, kalau begitu terus program kita, nanti masyarakat nggak percaya sama pemerintah. Kalau sudah nyata duitnya ada, baru kita groundbreaking. Saya sampaikan itu," kata Adi.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra belum bisa memastikan groundbreaking proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Bali dapat dimulai awal 2024. Menurutnya, rencana pembangunan LRT di Bali baru akan masuk tahap uji kelayakan (feasibility study)
Dewa Made Indra juga enggan berkomentar terkait anggaran yang dibutuhkan jika LRT Bali jadi dibangun di bawah tanah. Sebab, hasilnya akan ditentukan oleh Kementerian PPN/Bappenas setelah hasil studi kelayakan keluar.
(dpw/hsa)