Perbaikan Jembatan Bakung di Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, yang ambles pada Januari 2023 baru mulai dikerjakan. Jembatan ini menjadi akses vital bagi warga di sana.
Perbaikan jembatan rusak diterjang banjir tersebut diawali dengan peletakan batu pertama oleh Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Jumat (22/9/2023).
Lihadnyana menjelaskan mitigasi bencana dan dampak dari bencana tersebut harus benar-benar dilakukan. Termasuk merencanakan skema pembiayaan perbaikan dari infrastruktur yang mengalami kerusakan akibat dari bencana. Ini diperlukan karena Buleleng merupakan daerah yang rawan bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tugas pemerintah melakukan mitigasi. Seperti putusnya jalan ini. Bagaimana skema anggarannya, anggaran disiapkan seperti apa. Tidak menyiapkan anggaran pada program rutin. Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa digunakan. Kami ingin memperbaiki cepat, namun tetap harus sesuai aturan," ujar Lihadnyana.
Lihadnyana mengakui pembangunan jembatan ini terkesan terlambat karena terbentur anggaran.
"Lebih baik sedikit terlambat tapi hasilnya bagus dibandingkan pengerjaannya cepat tapi hasilnya kurang bagus," imbuhnya.
Oleh karena itu, Lihadnyana meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama mengawasi kualitas pengerjaan. Kontraktor yang mengerjakan juga harus memberikan hasil yang terbaik. Tidak hanya cepat, namun juga berkualitas.
"Untuk jembatan atau jalan yang masih rusak, kami akan perbaiki secara bertahap. Fokus di tahun 2024 adalah infrastruktur," ujar Lihadnyana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng Putu Adipta Eka Putra mengatakan perbaikan jembatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 981,012 juta. Dana tersebut berasal dari Dana Insentif Fiskal (DIF) anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Buleleng Tahun 2023. Pengerjaan dilakukan dalam waktu 105 hari, ditarget rampung pada pertengahan Desember 2023.
"Pertengahan Desember 2023 selesai. Lebih cepat lebih baik. Namun, tetap memperhatikan kualitas pengerjaan," jelasnya.
(dpw/gsp)