Desa Adat Kuta Akan Tarik Retribusi, Pedagang Pasar Seni: Omzet Menurun

Desa Adat Kuta Akan Tarik Retribusi, Pedagang Pasar Seni: Omzet Menurun

Rizky Munte, Aryo Mahendro - detikBali
Kamis, 21 Sep 2023 15:52 WIB
Pasar Seni Kuta di Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Kamis (21/9/2023). Desa Adat Kuta akan menarik retribusi dari para pedagang di pasar tersebut.
Pasar Seni Kuta di Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Kamis (21/9/2023). Desa Adat Kuta akan menarik retribusi dari para pedagang di pasar tersebut. (Aryo Mahendro/detikBali)
Badung -

Desa Adat Kuta dan pengelola Pasar Seni Kuta di Kecamatan Kuta, Badung, Bali, akan menarik retribusi dari para pedagang di Pasar Seni Kuta. Retribusi atau iuran itu, meliputi sewa kios, air, listrik, keamanan, dan kebersihan.

"Nanti ada iuran. Tapi, belum sekarang. Ya, mungkin (mulai menerapkan retribusi bagi pedagang) Oktober," kata Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista saat dikonfirmasi detikBali, Kamis (21/9/2023).

Wasista belum dapat menyebutkan besaran retribusi yang harus dibayarkan para pedagang Pasar Seni Kuta. Sebab, nominal pungutan retribusi tersebut akan dibahas terlebih dahulu melalui paruman yang melibatkan prajuru Desa Adat Kuta dan pengelola pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Wasista melanjutkan, para pedagang dan Desa Adat Kuta masih berupaya menarik wisatawan agar mau berbelanja di Pasar Seni Kuta. Para pedagang juga masih dibebaskan dari semua tarikan iuran sejak mulai ditempati dua bulan lalu.

"Situasinya (pengunjung) belum begitu ramai. Tidak seperti dahulu (saat para pedagang berdagang di Pasar Seni Kuta dengan bangunan lama), masih tahap pengenalan. Ada sih kunjungan dari wisatawan, tapi memang masih perlu ditingkatkan lagi," kata Wasista.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung merenovasi Pasar Seni Kuta bersamaan dengan penataan kawasan Pantai Seminyak, Legian, Kuta atau disingkat Samigita. Adapun aset tanah tempat berdirinya bangunan pasar seni itu merupakan milik desa adat setempat.

Setelah rampung, bangunan Pasar Seni Kuta lantas dihibahkan kepada Desa Adat Kuta pada Sabtu (16/9/2023). Penyerahan bangunan senilai Rp 50 miliar itu dilakukan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.

Wasista menegaskan seluruh pendapatan retribusi dari para pedagang nantinya masuk ke kas desa adat. Artinya, desa adat tidak membayar apapun kepada Pemkab Badung dari retribusi para pedagang Pasar Seni Kuta.

"Kami tidak menyetor ke pemerintah. Kami murni diberikan hibah bangunan. Kami tidak ada kewajiban untuk mengembalikan itu," imbuhnya.

Desa Adat Kuta, kata Wasista, akan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk memanfaatkan lantai tiga bangunan pasar tersebut. Rencananya, lantai tiga bangunan itu akan dijadikan sentra kuliner atau sejenisnya.

Beragam Tanggapan Pedagang Pasar Seni Kuta

Rencana penarikan retribusi oleh Desa Adat Kuta mendapat beragam tanggapan dari para pedagang di Pasar Seni Kuta. Surni, salah satu pedagang yang kebagian berjualan di lantai tiga mengaku keberatan dengan rencana pungutan tersebut.

Terlebih, sejak dua bulan mulai berjualan di gedung baru itu, tak banyak pengunjung pasar yang membeli barang dagangannya. Menurut Surni, omzet jualannya menurun drastis lantaran lebih banyak pengunjung pasar yang memilih berbelanja di lantai satu ketimbang di kiosnya berjualan.

"Kalau cuan ya 100 persen turun. Pembeli naik ke lantai tiga cuma lihat-lihat," ungkap Surni yang menjual baju wisata itu, Kamis siang.

Pedagang lainnya, Wayan Kaki, lain lagi. Ia mengaku sudah mendengar rencana penarikan retribusi untuk para pedagang di Pasar Seni Kuta. Wayan pun mengisyaratkan setuju dengan rencana tersebut.

Pria berusia 50 tahun itu mengakui dirinya lebih beruntung karena kebagian kios di lantai satu pasar. "Tamunya cukup banyak," tutur Wayan.

Wayan tak menampik lebih banyak pengunjung yang berbelanja di lantai satu ketimbang di lantai dua atau tiga. Menurutnya, kebanyakan pengunjung Pasar Seni Kuta enggan ke lantai atas karena harus jalan kaki lewat tangga.

"Mudah-mudahan pada tahun 2024, akan ada peningkatan fasilitas seperti lift atau eskalator, sehingga suasana di lantai dua dan tiga juga dapat merasakan ekonomi yang baik," tandas Wayan.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads