Teringat Masalah Tanah, Lansia Rusak Rumah Kakak Pakai Sajam

Karangasem -

I Nengah Dauh (64), warga Banjar Dinas Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, tiba-tiba mengamuk. Dia membawa senjata tajam (sajam) jenis sabit atau arit dan merusak rumah kakak kandungnya, I Ketut Dangin, Kamis (21/9/2023). Akibatnya, kaca jendela pecah, pintu jebol, dan beberapa barang di rumah itu juga dirusak.

Kelian Banjar Dinas Karanganyar I Gede Raka mengatakan Dauh diduga stresnya kambuh. Di masa lalu, pria lanjut usia (lansia) itu memang punya masalah kepemilikan tanah dengan Dangin. Kalau ingat masalah itu, Dauh sering mengamuk. Apalagi, rumah Dauh dan Dangin bersebelahan.

"Pelaku kemungkinan teringat dengan masa lalunya, sehingga mengamuk di rumah kakaknya dengan menggunakan sajam. Beruntung kakaknya cepat melarikan diri melalui pintu belakang sehingga tidak sampai ada yang terluka," ungkap Raka, Kamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dua hari terakhir, Dauh sudah dua kali mengamuk. Selain kejadian terakhir Kamis pagi, dia juga mengamuk pada Rabu malam (20/9/2023) sekitar pukul 23.00 Wita. Namun, saat itu bisa dilerai oleh anak Dauh dan situasi dinyatakan aman. Namun, aksi serupa terulang, Kamis sekitar pukul 06.00 Wita. Walhasil, Dangin melapor ke aparat desa.

Raka lantas melapor ke Polsek Bebandem dan Satpol PP Kabupaten Karangasem untuk mengamankan Dauh karena perbuatannya meresahkan warga.

"Kalau keseharian pelaku selama ini normal-normal saja, tapi ketika teringat dengan masa lalunya selalu mengamuk dan kejadian seperti itu sudah sering terjadi sejak dulu. Untuk saat ini pelaku sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak," urai Raka.

Sementara itu, Kasatpol PP Kabupaten Karangasem I Ketut Artha Sedana mengatakan saat ini Dauh masih berada di RSUD Kabupaten Karangasem menjalani pemeriksaan. Jika benar mengalami gangguan jiwa, akan dirujuk ke RSJ Bangli.

"Yang mengamankan pelaku dari pihak kepolisian kami hanya membawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Karena statusnya belum jelas apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak," kata Sedana.