Gunung Sampah di TPA Klungkung Rawan Jadi 'Gunung Api'

Gunung Sampah di TPA Klungkung Rawan Jadi 'Gunung Api'

I Putu Budikrista Artawan - detikBali
Rabu, 20 Sep 2023 11:22 WIB
Damkar Klungkung melakukan penyemprotan sampah di TPA Sente, Dawan Klungkung, Rabu (20/9/2023).
Foto: Damkar Klungkung melakukan penyemprotan sampah di TPA Sente, Dawan Klungkung, Rabu (20/9/2023) (Putu Krista/detikBali)
Klungkung -

Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sente, Kecamatan Dawan, Klungkung, Bali, rawan menjadi 'gunung api' lantaran potensi kebakaran di musim kemarau. Ini merupakan efek tingginya gas metana dalam sampah tersebut.

Untuk itu, kini Pemadam Kebakaran (Damkar) Klungkung punya tugas tambahan. Selain stand by menangani kebakaran, kini mereka harus menyiram sampah di TPA Sente dua kali sehari.

Kepala Seksi Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran I Gede Erwan Supriantana mengatakan petugas menyiram menggunakan satu mobil pemadam besar pada pagi dan sore hari. Air disiramkan merata di semua area tumpukan sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Disiram seperti menyiram tanaman rutin dilakukan dua kali sehari, sehingga sampah menjadi basah dan panas di dalam akibat gas metan menurun dan tidak mengeluarkan api. Ini sudah dilakukan dari 14 September 2023 lalu, sesuai dengan arahan Kepala Satpol PP dan Damkar Klungkung," jelas Erwan.

Damkar Klungkung juga melakukan hal yang sama di TPA Biaung, Nusa Penida. Upaya pencegahan ini dilakukan karena ketika sampah sudah terbakar akibat tingginya gas metana, proses pemadaman membutuhkan waktu lebih lama. Asapnya pun bakal mengganggu aktivitas masyarakat yang tinggal dekat TPA.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung I Ketut Suadnyana mengatakan penyiraman rutin merupakan instruksi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

"Untuk gas metan sebenarnya sudah disalurkan, dengan menggunakan pipa dari sampah tumpukan terbawah mengalir terbuang ke atas secara langsung, karena volume kecil dikeluarkan saja biar tidak mengakibatkan kebakaran, jika dulu gasnya banyak maka disalurkan ke masyarakat setempat," beber Suadnyana.

Saat ini, TPA Sente hanya digunakan untuk membuang sampah residu (sampah yang tidak bisa diolah). Sampah-sampah sudah diolah menjadi barang berguna di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center.

"Di sana residunya saja, yang bagus-bagus sudah diolah lagi baik plastik maupun sampah organik sudah diolah," tandas Suadnyana.




(hsa/gsp)

Hide Ads