Warga Yehembang Kauh Menjerit, Krisis Air Bersih Sudah Hampir Setahun

Jembrana

Warga Yehembang Kauh Menjerit, Krisis Air Bersih Sudah Hampir Setahun

I Putu Adi Budiastrawan - detikBali
Selasa, 19 Sep 2023 18:58 WIB
Warga di Banjar Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, mengambil air bersih di tandon air yang disediakan BPBDΒ Jembrana, Senin (18/9/2023).Β (Foto: Dok. BPBD Jembrana)
Warga di Banjar Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, mengambil air bersih di tandon air yang disediakan BPBDΒ Jembrana, Senin (18/9/2023).Β (Foto: Dok. BPBD Jembrana)
Jembrana -

Warga Banjar Sekar Kejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, menjerit lantaran kesulitan air bersih. Kondisi ini terjadi hampir setahun, tepatnya saat banjir bandang menerjang wilayah tersebut pada Oktober 2022. Mereka semakin susah karena saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Sekretaris BPBD Kabupaten Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan banjir bandang tahun lalu mengakibatkan pipa air milik Perusahaan Umum Daerah (Pemuda) Air Minum Tirta Amerta Jati Jembrana terputus total. Hingga kini, pipa tersebut belum diperbaiki.

"Sehingga warga mencari air di sejumlah sumber air seperti sungai untuk keperluan sehari-hari," kata Artana dikonfirmasi detikBali, Selasa (19/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artana menyebutkan warga Yehembang Kauh kian sulit mendapatkan air bersih karena kondisi sungai mulai mengering. Terkait itu, BPBD Jembrana memasang dua tandon air berkapasitas masing-masing 2.000 liter untuk warga.

Ia berharap dua tandon air bersih tersebut dapat mencukupi kebutuhan 150 kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut. "Karena air sungai kering, warga kesulitan air bersih dan sudah kami distribusikan air bersih menggunakan tandon air di sejumlah titik," ujar Artana.

Artana menjelaskan distribusi air bersih akan dilakukan sepanjang masih ada permohonan air bersih dari warga. Sejauh ini, BPBD Jembrana telah mendistribusikan 150.900 liter lebih air bersih untuk warga di Jembrana.

"Rutin dua hari sekali kami distribusikan airnya. Tapi kalau warga butuh lebih banyak, setiap hari bisa didistribusikan," jelas Artana.

Artana mengimbau masyarakat yang kesulitan mengakses air bersih untuk menyampaikan kepada perangkat desa maupun kelurahan. Hal itu untuk mempercepat petugas BPBD mendistribusikan air bersih ke wilayah yang membutuhkan. "Kalau ada permohonan, langsung kami distribusikan," pungkasnya.




(iws/nor)

Hide Ads