Akses jalan dua dusun, yakni Dusun Munduk Anggrek dan Dusun Bangsal di Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, mengalami kerusakan parah akibat longsor sekitar 10 meter. Longsor ini menghalangi akses ke pasar, sekolah, dan kegiatan ekonomi warga setempat.
Jalan jebol membahayakan pengguna jalan terutama pengendara motor karena jalan berdekatan dengan Sungai Yehembang. Kondisi ini semakin berbahaya pada malam hari, lantaran tidak ada lampu penerangan sehingga pengendara tidak bisa melihat kondisi jalan dengan jalan.
"Kami sangat terganggu dengan kondisi jalan rusak ini. Selain menghambat aktivitas, kami juga sangat khawatir dengan keselamatan warga yang melintasi jalan longsor ini," ujar I Gusti Ngurah, salah seorang warga setempat ditemui detikBali, Sabtu (4/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun berharap akses jalan poros kabupaten ini segera mendapatkan penanganan sehingga warga dapat beraktivitas tanpa rasa khawatir. "Memang sepanjang jalan ini ada tiga titik jalan jebol, itu sangat mengganggu," ujar Gusti.
Sementara itu, Kepala Desa Yehembang Kauh I Komang Darmawan mengatakan sudah mengusulkan bantuan kepada dinas terkait untuk segera memperbaiki jalan rusak tersebut. Selain itu, desa juga sudah memasang tanda larangan berupa water barrier atau pagar pembatas di lokasi jalan longsor.
"Kami sudah mengusulkan bantuan kepada dinas terkait. Kami berharap permintaan kami dapat segera ditindaklanjuti agar aktivitas warga kembali berjalan normal," ujar Darmawan.
Menurutnya, sebenarnya longsor sudah terjadi saat banjir bandang pada Oktober 2022, namun kondisinya semakin parah sehingga berbahaya dilalui pengendara. "Ada tiga lokasi jalan jebol, dan jalan ini merupakan jalan poros kabupaten," imbuh Darmawan.
(irb/hsa)