Cegah DBD, Dinkes Bali Akan Uji Coba Nyamuk Wolbachia di 2 Kabupaten Ini

Cegah DBD, Dinkes Bali Akan Uji Coba Nyamuk Wolbachia di 2 Kabupaten Ini

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Selasa, 12 Sep 2023 19:58 WIB
Nyamuk yang terinfeksi dua jenis bakteri Wolbachia diyakini dapat mengawasi penyebaran virus demam berdarah dan Zika. Foto: Cameron Simmons. (Credit: ABC licensed)
Nyamuk yang terinfeksi dua jenis bakteri Wolbachia diyakini dapat mengawasi penyebaran virus demam berdarah dan Zika. Foto: Cameron Simmons. (Credit: ABC licensed)
Denpasar -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali akan uji coba nyamuk wolbachia untuk mencegah kenaikan kasus demam berdarah (DBD). Rencananya, uji coba tersebut akan dilaksanakan di dua lokasi, yakni Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan jika program tersebut merupakan kelanjutan dari program yang sudah dikembangkan dan berhasil di Yogyakarta, yaitu World Mosquito Program (WMP) tentang Perluasan Pembelajaran Inovasi Teknologi Wolbachia untuk Penanggulangan Dengue di Bali.

"Programnya penyebaran telur nyamuk yang sudah berwolbachia," kata Anom saat dihubungi detikBali, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan jika dua kabupaten tersebut dipilih menjadi pilot project. Namun, kabupaten lainnya tetap harus melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Provinsi Bali salah satu provinsi yang menyumbang kasus DBD tinggi setiap tahunnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Anom menyebut jika jumlah kasus demam berdarah dari Januari sampai Agustus 2023 ada 5.525 kasus. Hal tersebut yang mendorong Pemprov Bali agar segera menanggulangi pencegahan demam berdarah aedes aegypti.

Ia berharap dengan metode menyusupi bakteri wolbachia kepada nyamuk aedes aegypti dan akan dikawinkan dengan aedes aegypti lainnya yang tidak membawa bakteri itu, dapat melemahkan virus dengue. Sehingga, sudah tidak ada lagi nyamuk aedes aegypti.

Kemudian, setelah dilakukannya program pelepasan nyamuk wolbachia ini, Pemprov Bali akan melakukan monitoring dan evaluasi apakah program ini dapat menurunkan angka kasus demam berdarah di Bali.

"Yang akan dilakukan (Pemprov) adalah monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan ini, karena baru dua kabupaten," tandasnya.

Nyamuk Wolbachia di Denpasar Disebar Senin Depan

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama Save the Children Indonesia akan menebar 500 telur nyamuk aedes aegypti yang terpapar bakteri wolbachia. Penyebaran tersebut akan menyasar 501 rumah di Desa Pemecutan Kelod pada Senin (18/9/2023).

"Nanti dalam 23 hari telur akan menjadi larva, pupa, dan ketika menjadi nyamuk dia akan terbang sendiri dan berasimilasi. Jadi, kami menaruh 1 MRC (Mosquito Release Container) di 501 rumah," papar Senior Project Manager Save the Children Indonesia untuk World Mosquito Program Man Magilan dalam siaran pers yang diterima detikBali, Selasa (12/9/2023).

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan mendukung pelaksanaan penyebaran nyamuk wolbachia untuk menekan kasus DBD di kota Denpasar. Penyebaran nyamuk wolbachia akan dilakukan secara masif pada November 2023 sampai April 2024.

Penyebaran nyamuk tersebut akan dilakukan setiap pekan. Jaya Negara menyebut Pemkot Denpasar akan menyosialisasikan penggunaan nyamuk wolbachia di 24 desa.

Lokasi tersebut dipilih berdasarkan jumlah kepadatan penduduk, sanitasi masyarakat di wilayah tersebut, hingga indikator perkembangan nyamuk aedes aegypti.

"Titik-titik desa yang akan dilakukan penyebaran nyamuk wolbachia mungkin dominan ada di Denpasar Barat, Denpasar Selatan, dan sebagian di Denpasar Timur serta Denpasar Utara," katanya.




(nor/dpw)

Hide Ads