Ratusan kader dan simpatisan Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kediri, Tabanan, Bali, menggeruduk kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali, Rabu (16/8/2023). Mereka keberatan dengan pencoretan Ketua PAC PDIP Kediri I Nyoman Mulyadi sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.
"Kami ingin menyampaikan aspirasi. Karena tokoh masyarakat kami, kebanggaan masyarakat Kediri, belum muncul (di daftar bacaleg)," kata Koordinator aksi massa PAC PDIP Kediri Dewa Alit Artha di depan kantor DPD PDIP Bali, Rabu.
Menurut Alit, demonstrasi yang dilakukan merupakan gerakan spontanitas. Mereka menuntut agar Mulyadi masuk daftar bacaleg. "Dengan rasa hormat agar keinginan dan harapan masyarakat Kediri dapat diakomodasi," tuturnya.
Pantauan detikBali, puluhan personel polisi dan belasan kader PDIP sudah bersiaga di jalan masuk DPD PDIP Bali sejak pukul 09.00 Wita. Sementara, para kader dan simpatisan PAC PDIP Kediri tiba di Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar, pada pukul 10.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simpatisan PAC PDIP Kediri sempat bersitegang dengan kader PDIP yang berjaga di DPD. Aksi saling dorong tak terhindarkan karena massa memaksa masuk ke kantor DPD.
Kemacetan di Jalan Cok Agung Tresna pun tak terhindarkan akibat unjuk rasa itu. Laju kendaraan terhambat oleh demonstran yang memakan sebagian badan jalan.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster memastikan polemik pencoretan Nyoman Mulyadi sebagai bacaleg DPRD Bali sudah selesai. Menurut dia, pencoretan nama tersebut merupakan keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Tidak ada apa-apa, aman sudah selesai. Sudah keputusan DPP," tutur Koster seusai rapat paripurna DPRD ke-34 terkait Hari Jadi Bali ke-65 di Gedung DPRD Bali, Senin (14/8/2023).
Menurut Koster, pencoretan nama bacaleg tersebut wajar karena jumlah kandidat legislator dibatasi. "Jatahnya sedikit mau minta banyak, pasti ada yang hilang," tutur Gubernur Bali tersebut.
(gsp/gsp)