Pemprov Bali Minta Pengelola Awasi Anjing di Objek Wisata yang Ada Monyet

Denpasar

Pemprov Bali Minta Pengelola Awasi Anjing di Objek Wisata yang Ada Monyet

Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 15 Agu 2023 20:23 WIB
Ilustrasi penyakit anjing gila
Ilustrasi anjing rabies. (Foto: Edi Wahyono)
Denpasar -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meminta pengelola dan masyarakat tak membiarkan anjing berkeliaran di sekitar objek wisata, terutama tempat-tempat yang ada monyet. Hal ini penting untuk menanggulangi masalah rabies di sana.

"Yang penting, jangan ada anjing di sekitar objek pariwisata. Karena untuk menangkap kera, susah banget. Jadi, yang kita awasi adalah anjingnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada di kantor Gubernur Bali, Selasa (15/8/2023).

Dia menjelaskan bahwa rabies bisa tertular dari anjing ke kera. Jika monyet sudah tertular rabies, maka akan sulit menangkap kera-kera itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, Sudana tak menjelaskan upaya yang akan dilakukan Pemprov Bali agar objek wisata yang ada bebas dari anjing yang berkeliaran. Namun demikian, dia menegaskan belum ada wisatawan yang dilaporkan digigit anjing, apalagi sampai tertular rabies.

Untuk itu, dia mengimbau agat wisatawan tidak terlalu risau dengan permasalahan rabies di Bali. Jumlah kunjungan wisata juga tidak menurun dengan merebaknya kasus penularan rabies di Bali.

"Jadi, pariwisata kita, yang berkunjung ke Bali masih aman. Belum ada kasus (wisatawan) digigit kera rabies. Contohnya, di Alas Kedaton itu sudah nggak ada lagi (anjing)," jelas Sudana.

Menurutnya, kasus penularan rabies pada hewan primata, hanya terjadi pada monyet atau kera yang dipelihara oleh warga atau komunitas tertentu. Monyet-monyet itu diduga pernah kontak dengan anjing yang terjangkit rabies.

Seperti diberitakan, Pemprov berupaya mengendalikan penularan rabies dengan menangkap anjing-anjing liar. Anjing liar yang masih sehat, divaksin anti rabies. Sedangkan anjing yang sudah tertular dan menunjukkan gejala, langsung disuntik mati.




(iws/dpw)

Hide Ads